Из пројекта Родовид
Особа:1568908
Generation of a large tree takes a lot of resources of our web server. Anonymous users can only see 7 generations of ancestors and 7 - of descendants on the full tree to decrease server loading by search engines. If you wish to see a full tree without registration, add text ?showfulltree=yes directly to the end of URL of this page. Please, don't use direct link to a full tree anywhere else.
1
1/1 <
?+
?>
♂ La Tanra Balusu Datu Luwu Pajung Luwu [
Datu Luwu Pajung Luwu]
Gelar : Tarpa Balusu Datu Luwu Pajung Luwu
Tanra Balusu menggantikan ayahnya menjadi Raja Luwu (Datu ke 5). ia menikah dengan seorang putri dari keluarganya sendiri, Selama masa pemerintahannya kerajaan tetap stabil dengan memperkuat kerjasama antara kerajaan Majapahit. Pusat-pusat ekonomi yang telah dirancang ayahnya
diselesaikan oleh Tanra Balusu seperti pelabuhan Pao dan Teluk Mengkongga. Pedagang yang datang ke Luwu tidak hanya dari Jawa, melainkan juga dari melayu bahkan tidak mustahil pula ada dari Cina Selatan dan Persia.
2
2
1/2 <
1+
?>
♂ Patipatau To Appanange Datu Luwu Pajun Luwu [
To Appanange Datu Luwu Pajun Luwu]
Gelar : Patipatau To Appanange Datu Luwu Pajun Luwu
Putra Tanra Balusu yang pertama yaitu Patipatau To Appanange (menjadi raja, ia dikenal sebagai Datu Luwu yang gemar berlayar bahkan sampai ke Gowa. Ia menikah dengan seorang puteri dari keluarganya sendiri. Pada masa pemerintahannya semakin banyak pedagang yang datang ke Luwu karena semakin
beragam barang yang diperdagangkan seperti hasil hutan berupa damar, rotan, bambu, kayu olahan, hasil laut seperti teripang dan kerang-kerangan, dan hasil tambang terutama besi dan emas yang mempunyai kualitas yang tinggi.
3
3
1/3 <
2+
?>
♂ Batara Guru II Datu Luwu Pajung Luwu [
Arung Tetewatu Datu Ri Cina]
Gelar : Batara Guru Datu Luwu Pajung Luwu
Batara guru merupakan putra ketiga dari Tompanange. Batara guru dipilih karena ayahnya dan rakyat sangat senang dengan batara guru karena sikapnya yang baik, tidak sepeti saudaranya yang lain. Makam batara guru diangkat menjadi raja. Bersamaan dengan itu muncul pula Raja Gowa yang bernama Batara Gowa di Gowa dan Batara Wajo yang berkedudukan di Tosora. Ketiga kerajaan tersebut mengikatkan diri dalam tali persaudaraan (Assiajingeng). Di bawah pemerintahan Batara Guru, Luwu semakin kuat, ia kemudian membentuk pasukan khusus orang Rongkong mereka mempunyai keahlian mahir membuat senjata tajam bermutu tinggi, dan sangat kebal atau tahan terhadap benda tajam. Penduduk pegunungan juga memiliki kemahairan membuat parang dan alat pertanian. Karena kekhawatiran Batara Guru akhirnya memindahkan pusat kerajaan ke Kamanre. Letak Ware’ yang baru ini dekat Balla-Bajo, sekitar 7 km sebelah utara.
4
2/3 <
2+
?>
♂ Dewaraja - [
-]
5
3/3 <
2+
?>
♂ Ajiruwu - [
-]
4
6
1/4 <
5>
♂ Datu Ri Saolebbi - [
-]
Gelar : Datu Risaolebbi Datu Luwu Pajung Luwu
Setelah Datu Risaolebbi atau Daturisaung Lebbi dewasa, maka ia pun naik tahta menggantikan pamannya Lamariawa. Daturisao Lebbi mempunyai istri bernama Maningoe Rijarapoe. Bersama pamannya ia mendalami Adat Luwu terutama isi Lontara sikap tenang digabungkan dengan sikap keberanian memunculkan sifat arif. Kebebasan yang diberikan raja terdahulu perlahan-lahan mulai dikekang. Ikatan dengan pusat kerajaan Luwu harus kuat agar keamanan Luwu terjaga. Kekuatan pasukan Luwu ditambah, kepada Raja Sangalla diminta pasukan cadangan untuk ditugaskan di Luwu. Pasukan Rongkong, dan Raja Luwu meminta pula Suku Mekongga agar mempersiapkan pula pasukannya. Daturisao Lebbi lebih sering ke Cenrana sebab timbul gejolak adanya gangguan dari Kerajaan Bone oleh karena perebutan wilayah Cenrana.
7
2/4 <
3+
?>
♂ To Sangkawana Datu Luwu Pajung Luwu [
Datu Luwu Pajung Luwu]
Gelar : Lamariawa Datu Luwu Pajung Luwu
Lamariawa menjadi raja karena waktu itu putra mahkota yang berna Datu Saolebbi masih kecil maka diputuskan oleh Hadat Luwu untuk mengangkat Lamariawa menjadi Raja Luwu, ia tidak lain adalah paman dari Batara Guru. Ia dikenal sangat sabar, berjiwa terbuka dan pergaulannya merakyat sehingga disebut “Macenning Wegang”.
Pada masa pemerintahannya Luwu berada dalam keadaan damai.
8
3/4 <
4>
♂ Sangaji Lamua - [
-]
9
4/4 <
4>
♂ Sangaji Batara Sangaji Guru - [
-]
5
10
1/5 <
6+
16!>
♂ La Dewaraja Matinroe Ri Bojo Datu Luwu Pajung Luwu [
Matinroe Ri Bojo Datu Luwu Pajung Luwu]
Gelar : La Dewaraja Matinroe Ri Bojo Datu Luwu Pajung Luwu
Daturisao Lebbi digantikan oleh anaknya bernama Maningoe Ribajo ia menikah dengan seorang puteri dari kalangan keluarganya, Pada masa pemerintahannya mencapai puncak kejayaannya dan dikenal oleh semua kerajaan utama seperti Gowa, Bone dan Wajo. Setelah itu berangsur digeser pengaruhnya oleh Kerajaan Gowa. Luwu pun mengadakan persekutuan dengan Wajo. Sejak jatuhnya Malaka ketangan Portugis. Gowa banyak dikunjungi pedagang Melayu, Persia, dan India Gujarat. Maka pada tahun 1530 bandar Tallo dan Mangallekana atau yang lebih dikenal Somba Opu bertambah ramai. Kemajuan bandar-bandar Gowa menguntungkan Luwu. Jalur Cambay-Malaka-Maluku dirubah dan ditambahkan Makassar. Barang dagangan Luwu dikumpulkan di bandar Makassar, dari sini dibawah ke luar negeri jawa, seperti Melayu, Cina dan India, yang paling terkenal dari hasil buminya adalah besiLuwu.
11
2/5 <
9+
?>
♂ Rajadewa - [
-]
12
3/5 <
8>
♀ Anakna La Sangaji - [
-]
13
4/5 <
7>
♀ Malalae [
?]
6
14
1/6 <
10+
?>
♀ We Tenrirawe Matinroe ri Rawe Datu Luwu Pajung Luwu [
Matinroe ri Rawe Datu Luwu Pajung Luwu]
Gelar : We Tenrirawe Matinroe ri Rawe Datu Luwu Pajung Luwu
We Tenrirawe merupakan Raja Luwu perempuan pertama, ia adalah sepupu sekali dengan Datu Mangoe, ia bersuamikan Datu Balubu dan mempunyai dua orang anak yang bernama Patiarase dan Patiparessa. Berbeda dengan raja sebelumnya, Raja perempuan ini memerintah Luwu dengan sikap tegas, perdagangan yang maju mendatangkan kemakmuran, hasil bumi dari hutam rimba di pegunungan bagaikan tidak akan habis, meskipun barang yang diperdagangkan banyak, namun hasil bumi tetap banyak dihasilkan penduduk. Perahu tipe Lambo dan Pajala mondar-mandir di pelabuhan Luwu ke bandar Gowa, sebagian lagi sampai Wajo dan Bone. Namun nilai-ujian kebenaran di Kerajaan Luwu mulai terganggu yaitu tiga pilar utama Adele, Lempu dan Tongeng. Dari sini hadirlah seorang yang bijaksana bernama To Ciung yang kemudian merumuskan Maccae ri Luwu.
15
2/6 <
10>
♂ Pati Paressa Petta Pao [
Petta Pao]
16
3/6 <
11+
12!>
♀ Sagarilau Mancange Matinroe ri Jampu Datu Luwu Pajung Luwu [
Mancange Matinroe ri Jampu Datu Luwu Pajung Luwu]
17
4/6 <
11+
12!>
♂ Sagariaja To Patipaduri [
-]
18
5/6 <
11+
12!>
♂ To Luwumangura - [
-]
19
6/6 <
11+
12!>
♂ Uniyatara - [
-]
20
7/6 <
11+
12!>
♂ Leu Bebe [
?]
21
8/6 <
11+
12!>
♂ Setti Ri Mamuntu [
Ri Mamuntu]
22
9/6 <
13+
11!>
♂ Patiwarasa - [
-]
23
10/6 <
13+
11!>
♀ Patimanjawari - [
-]
7
24
1/7 <
14+
?>
♂ Pati Arase’ (La Pati Ware') DaEng Parambong (Dg. Parabbung) Sultan Muhammad Waliyu Mudharuddin Petta MatinroE ri Ware’ Pajung ri Luwu [
DaEng Parambong (Dg. Parabbung) Sultan Muhammad Waliyu Mudharuddin Petta MatinroE ri Ware’ Pajung ri Luwu]
Gelar : Pati Arase’ (La Pati Ware') DaEng Parambong (Dg. Parabbung) Sultan Muhammad Waliyu Mudharuddin Petta MatinroE ri Ware’
Patiarase merupakan putra dari We Tenrirawe. Ia mempunyai seorang istri bernama Karaengnge Riballa Bugisi, ia adalah seorang putri dari Kerajaan Gowa yang juga merupakan kakak sulung Sultan Alauddin. Mereka pempunyai tiga orang anak yaitu Patiangjala bergelar Somba Opu, Patipasaung, dan We Tenrisiri Somba Baine. Ia merupakan Datu Luwu yang diislamkan untuk pertama kali. Dan mempunyai nama Islam Sultan Muh. Waliul mudaruddin. Pusat pemerintahan Ware masih berada di Malangke atau pattimang, tempat strategis ini diapit oleh dua pelabuhan yaknni Teluk Palopo dan Teluk Ussu. Tekuk palopo merupakan tekluk nelayan kerajaan palili penting di Luwu yakni Bua. Perahu dagang biasanyan singgah di Bua sebelum membuang sauh di Malangke.
25
2/7 <
15>
♂ Petta Mabbalo Macangnge [
?]
26
3/7 <
15>
♂ Petta Pangi - [
-]
27
4/7 <
15>
♂ Petta Bolong - [
-]
28
5/7 <
16>
♂ Opu To Tajiwa - [
-]
29
6/7 <
16>
♂ Daeng Macora - [
-]
30
7/7 <
16>
♂ To Ampanano - [
-]
31
8/7 <
16>
♂ Daeng Soreang - [
-]
32
9/7 <
16>
♂ Datu Sagaria Paung Luwu [
Paung Luwu]
8
33
1/8 <
24+
?>
♂ Pati Pasaung Sultan Abdullah Mahyuddin Petta MatinroE ri MalangkE Pajung ri Luwu [
Sultan Abdullah Mahyuddin Petta MatinroE ri MalangkE Pajung ri Luwu]
Gelar : Pati Pasaung Sultan Abdullah Mahyuddin Petta MatinroE ri MalangkE Pajung ri Luwu
Patipasaung walaupun ia anak ke dua tetapi dialah yang dinobatkan sebagai raja karena sifatnya yang baik dan disukai oleh ayahnya dan rakyat. Naiknya Patipasaung menjadi Datu Luwu menimbulkan gejolak dalam Istana Luwu di Malangke. Beberapa petinggi istana yang mendukung Patiaraja menolak keputusan adat yang menaikan sang adik. Dan akhirnya Patiaraja meninggalkanMalake menuju bekas pusat kerajaan luwu di Kamabre. Ia mendapat dukungan dari Kemadikaan Ponrang, rakyat Cilellang, Bajo, Noling sampai Laropang menerima Patiaraja dan pada akhirnya Patiaraja mengumumkan sebagai Datu Luwu. Lalu
kemudian Kerajaan Luwu terpecah menjadi dua. Wilayah kekuasaan Patipasaung terbentang dari Baebunta sampai Poso. Sedangkan wilayah kekuasaan Patiaraja di Kamanrea, termasuk didalamnya Bajo, Ranteballa, Larompong sampai Akkotengeng. Tetapi Kemadikkaan Bua berusaha untuk netral. Pada tahun 1616, pecahlah perang saudara diantara mereka yang awalnya dimulai dari Patiaraja, tahun berikutnya diambil alih Patipasaung. Lama kelamaan menjadi perang antara Baebunta dengan sekutunya melawang Ponrang. Atau biasa disebut perang utara dan selatan. Perang ini diperkirakan berlangsung selama empat tahun lamanya. Setelah
irasakan kedua belah pihak tidak ada yang memenangkan perang. Mucul ide Maddika Bua untuk mengupayakan pertemuan mereka. Pada tahun 1619 mereka dipertemukan dan atas nasehat-nasehat yang diucapkan Maddika Bua akhirnya mereka kembali berpelukan. Pada tahun 1619 sepeninggal Patiaraja ke Gowa, Kerajaan Luwu bersatu kembali. Patipasaung kemudian memindahkan pusat kerajaan Luwu ke Palopo yang termasuk wilayah Maddika Bua. Ketika itu penguasa
Ponrang, Bua dan Baebunta dikukuhkan menjadi pilar utama Luwu yang bernama Ana’ Tellu. yang di koordinir Bua.
34
2/8 <
28>
♀ Opu Daeng Camu'mu [
?]