6. Pangeran Aria Wangsa Goparana (Sunan Sagalaherang) b. 1573изр
Из пројекта Родовид
Рођени род | Talaga |
Пол | мушки |
Цело име (рођено) | 6. Pangeran Aria Wangsa Goparana |
Друга презимена | Sunan Sagalaherang |
Родитељи
♂ 2. Pangeran Aria Kikis (Sunan Wanaperih / Sunan Ciburang) [Talaga] b. 1534изр |
Догађаји
1573изр Рођење: Blok Karang Nangka Beurit, Desa Sagalaherang Kaler, Kecamatan Sagalaherang - Subang
Рођење једног детета: ♂ 6. Nawing Tjakradiprana [Goparana]
Рођење једног детета: ♂ 7. Santaan Yudanagara [Goparana]
Рођење једног детета: ♂ 8. Nyi Rd. Muhyi / Rd. Murti [Goparana]
Рођење једног детета: ♂ 5. Dalem Tumenggung Yudanagara [Goparana]
Рођење једног детета: ♂ 4. Santaan Kumbang [Goparana]
Рођење једног детета: ♂ 3. Tjandramanggala [Goparana]
Рођење једног детета: ♂ 2. Rd. Wiradiwangsa [Goparana]
1603изр Рођење једног детета: Padaleman Sagalaherang-Subang, ♂ 1. Pangeran Ngabehi Jayasasana (Jayalalana / Raja Gagang / H Rd Aria Wira Tanu Datar I / Mbah Dalem Cikundul Cianjur) [Goparana] b. 1603изр d. ~ 1706
Напомена
Catatan Admin : Endang Suhendar alias Idang
RADEN ARYA WANGSA GOPARANA
Tiga abad silam merupakan saat bersejarah bagi Cianjur. Karena berdasarkan sumber – sumber tertulis , sejak tahun 1614 daerah Gunung Gede dan Gunung Pangrango ada di bawah Kesultanan Mataram. Tersebutlah sekitar tanggal 12 Juli 1677, Raden Wiratanu putra R.A. Wangsa Goparana Dalem Sagara Herang mengemban tugas untuk mempertahankan daerah Cimapag dari kekuasaan kolonial Belanda yang mulai menanamkan kekuasaan di tanah nusantara. Upaya Wiratanu untuk mempertahankan daerah ini juga erat kaitannya dengan desakan Belanda / VOC saat itu yang ingin mencoba menjalin kerjasama dengan Sultan Mataram Amangkurat I.
Namun sikap patriotik Amangkurat I yang tidak mau bekerjasama dengan Belanda / VOC mengakibatkan ia harus rela meninggalkan keraton tanggal 12 Juli 1677. Kejadian ini memberi arti bahwa setelah itu Mataram terlepas dari wilayah kekuasaannya.
Pada pertengahan abad ke 17 ada perpindahan rakyat dari Sagara Herang yang mencari tempat baru ke pinggiran sungai untuk bertani dan bermukim. Babakan atau kampoung mereka dinamakan menurut nama sungai dimana pemukiman itu berada. Seiring dengan itu Raden Djajasasana putra Aria Wangsa Goparana dari Talaga keturunan Sunan Talaga, terpaksa meninggalkan Talaga karena masuk Islam, sedangkan para Sunan Talaga waktu itu masih kuat memeluk Hindu.
Sebagaimana daerah beriklim tropis, maka di wilayah Cianjur utara tumbuh subur tanaman sayuran, teh dan tanaman hias. Di wilayah Cianjur Tengah tumbuh dengan baik tanaman padi, kelapa dan buah-buahan. Sedangkan di wilayah Cianjur Selatan tumbuh tanaman palawija, perkebunan teh, karet, aren, cokelat, kelapa serta tanaman buah-buahan. Potensi lain di wilayah Cianjur Selatan antara lain obyek wisata pantai yang masih alami dan menantang investasi.
Aria Wangsa Goparana kemudian mendirikan Nagari Sagara Herang dan menyebarkan Agama Islam ke daerah sekitarnya. Sementara itu Cikundul yang sebelumnya hanyalah merupakan sub nagari menjadi Ibu Nagari tempat pemukiman rakyat Djajasasana. Beberapa tahun sebelum tahun 1680 sub nagari tempat Raden Djajasasana disebut Cianjur (Tsitsanjoer-Tjiandjoer).
Berdasarkan sumber dari Wikipedia, Kabupaten Cianjur memiliki 36 orang yang pernah menjadi Bupati/Dalem dari tahun 1677 sampai 2011. Berikut daftar nama Bupati/Dalem Kabupaten Cianjur sampai tahun 2011:
1.R.A. Wira Tanu I (1677-1691) 2.R.A. Wira Tanu II (1691-1707) 3.R.A. Wira Tanu III (1707-1727) 4.R.A. Wira Tanu Datar IV (1927-1761) 5.R.A. Wira Tanu Datar V (1761-1776) 6.R.A. Wira Tanu Datar VI (1776-1813) 7.R.A.A. Prawiradiredja I (1813-1833) 8.R. Tumenggung Wiranagara (1833-1834) 9.R.A.A. Kusumahningrat (Dalem Pancaniti) (1834-1862) 10.R.A.A. Prawiradiredja II (1862-1910) 11.R. Demang Nata Kusumah (1910-1912) 12.R.A.A. Wiaratanatakusumah (1912-1920) 13.R.A.A. Suriadiningrat (1920-1932) 14.R. Sunarya (1932-1934) 15.R.A.A. Suria Nata Atmadja (1934-1943) 16.R. Adiwikarta (1943-1945) 17.R. Yasin Partadiredja (1945-1945) 18.R. Iyok Mohamad Sirodj (1945-1946) 19.R. Abas Wilagasomantri (1946-1948) 20.R. Ateng Sanusi Natawiyoga (1948-1950) 21.R. Ahmad Suriadikusumah (1950-1952) 22.R. Akhyad Penna (1952-1956) 23.R. Holland Sukmadiningrat (1956-1957) 24.R. Muryani Nataatmadja (1957-1959) 25.R. Asep Adung Purawidjaja (1959-1966) 26.Letkol R. Rakhmat (1966-1966) 27.Letkol Sarmada (1966-1969) 28.R. Gadjali Gandawidura (1969-1970) 29.Drs. H. Ahmad Endang (1970-1978) 30.Ir. H. Adjat Sudrajat Sudirahdja (1978-1983) 31.Ir. H. Arifin Yoesoef (1983-1988) 32.Drs. H. Eddi Soekardi (1988-1996) 33.Drs. H. Harkat Handiamihardja (1996-2001) 34.Ir. H. Wasidi Swastomo, Msi (2001-2006) 35.Drs. H. Tjetjep Muchtar Soleh, MM (2006-2011) 36.Drs. H. Tjetjep Muchtar Soleh, MM (2011-2016)
Извори
Од прародитеља до унучад