Raden Ayu Retno Dumilah

Iz projekta Родовид

Особа:188495
Skoči na: navigacija, pretraga
Lineage Raden Trenggono
Sex Female
Full name (at birth) Raden Ayu Retno Dumilah
Parents

9. Pangeran Timur / Pangeran Mas Kumambang (Rangga Jumena) [Raden Trenggono]

[1][2]

Events

birth: Level 2 = Cucu ke 10 dari Sultan Trenggono Demak Bintoro atau putera ke 10 Pangeran Timur / Pangeran Maskumambang Diputus Ayahnya : 188342

child birth: 13. Pangeran Adipati Martoloyo / Mangkunegoro II (Raden Mas Kanitren) [Kesultanan Mataram]

child birth: 14. Pangeran Demang Tanpa Nangkil ? (Raden Mas Kadawung) [Kesultanan Mataram]

child birth: 11. Pangeran Adipati Pringgoloyo I ? (Raden Mas Djulig) [Kesultanan Mataram]

child birth: 12. Ki Ageng Panembahan Djuminah ? (Pangeran Adipati Djuminah Petak / Pangeran Blitar I) [Kesultanan Mataram]

marriage: Kanjeng Panembahan Senapati /Danang Sutawijaya (Raden Bagus Sutawijaya) [Kesultanan Mataram] b. 1530c d. 1601

1586 - 1590 occupation: Bupati Madiun Ke 2

Notes

Raden Ayu Retno Djumilah

Kegagahan Panglima Perang Perempuan

Saat Mataram dibawah Sutowidjojo berusaha menundukkan Purabaya di tahun 1586 kepemimpinan Kabupaten Purabaya telah diserahkan dari tangan Pangeran Timoer yang juga Panembahan Rama kepada putrinya Raden Ayu Retno Djumilah.

Putri Purabaya yang ternyata cukup tangkas ini bukan saja mendapat limpahan kepemimpinan sebagai Bupati Purabaya ke II di tahun 1586, tetapi juga bertindak sebagai Panglima Perang dari Kabupaten Purabaya. Didukung oleh beberapa bupati di kawasan Mancanegoro, sekuranganya lima belas kabupaten di kawasan timur, panglima perang ini ternyata sanggup mematahkan kekuatan pasukan lawan yang tak lain Pasukan Mataram.

Mataram yang telah dua kali ggagal dalam serangannya ke Purabaya dengan cermat memperhitungkan kembali rencana serangan yang ketiga. Serangan Mataram ketiga kalinya ke Purabaya dilakukan pada tahun 1590. Taktik yang sudah diperhitungkan sebelumnya oleh Pasukan Mataram dengan serangan mendadak serta berhasil menyusup masuk pusat kota dan istana Wonorejo, yang saat itu hanya dipertahankan oleh Manggalaning Perang Raden Ayu Retno Djumilah. Pertempuran satu lawan satu tak dapat dihindarkan lagi antara Manggalaning Perang Purabaya Raden Ayu Retno Djumilah dengan pimpinan ppasukan Mataram yang tak lain adalah Sutowidjojo sendiri.

Manggalaning Perang Purabaya cukup gigih bertempur sebagai senjata andalan panglima perang ini berupa sebilah keris bernama “ Kyai Kala Gumarang”. Pusaka ini merupakan pusaka andalan kabupaten. Pertarungna antara dua pemimpin pasukan ini beerjalan cukup seru dan berlangsung di sebuah sendang tidak jauh dari istana Kabupaten Wonorejo.

Besarnya pasukan kerajaan Mataram memang sangat merepotkan pasukan Kabupaten Madiun yang jumlahnya terbatas. Dalam perang tanding itu, pusaka andalan Kyai Kala Gumarang berpindah tangan. Bersamaan dengan itu pula, Retno Djumilah berpikir bijaksana. Jika diteruskan, maka peperangan itu hanya akan melahirkan kematian dan menyisakan kebencian serta dendam yang tak pernah berhenti. Pikiran bijak itulah yang kemudian akhirnya diwujudkan dalam kompromi kedua belah pihak. Bahkan dalam perjalanan waktu selanjutnya, Retno Djumilah, Sang Panglima perang sekaligus Bupati Madiun ke Mataram. Wanita cerdas dan trengginas tersebut akhirnya dipersunting sebagai permaisuri Mataram.

Menandai berakhirnya peperangan, pada 16 Nopember 1590 digantilah Purabaya menjadi Madiun. Penggantian nama Purabaya menjadi Madiun terjadi pada: hari Jum’at legi, tanggal 16 Nopember 1950 M. Atau hari Jum’at Legi, tanggal 21 Suro Tahun Dal 1510 Jawa.


PERJUANGAN SANG PEREMPUAN

Raden Ayu Retno Djumilah, sosok perempuan yang cerdas dan trengginas. Sebagai putri seorang bupati, bukan hanya trengginas dalam olah kanuragan tetapi juga sebagai sosok perempuan pemimpin yang disegani. Putri Bupati Pangeran Timoer ini memang kemudian juga mengemban tugas sebagai bupati, setelah ayahanda menyelesaikan tugasnya.

Sejarah mencatat bahwa Retno Djumilah harus berhadapan dengan kekuasaan yang lebih besar, Kasultanan Mataram. Akibat jauhnya Demak, dan kemudian kekuasaan pindah ke Mataram, maka ada kebijakan dari Mataram yang menjadikan wilayah Demak berada dalam kekuasaannya.

Kabupatem Madiun memang menjadi sasaran utama untuk dikuasai Mataram. Ini terjadi karena memang posisi Kabupaten Madiun sangat strategis. Kabupaten Madiun dan Bupatinya, memang menjadi pemimpinan para bupati-bupati di wilayah brang wetan. Ada lima belas kabupaten yang pada waktu itu di bawaqh kendali Bupati Madiun.

Kebijakan Mataram yang menyatakan bahwa Kabupaten Madiun harus berada dalam kekuasaannya, sejak awal ditolak oleh Pangeran Timoer. Akibatnya, terjadilah serangan Mataram ke Madiun. Dua kali, tahun 1586 dan 1587, Mataram gagal menundukkan Madiun. Usaha Mataram tak berhenti, ketika masa kepemimpinan Sutowidjojo, pada tahun 1590 dilakukanlah serangan ke Madiun. Kala itu, yang Madiun dipimpin oleh Raden Ayu Retno Djumilah. Sebuah titik balikterjadi. Peperangan dan permusuhan itu akhirnya berhenti. Raden Ayu Retno Djumilah yang memimpin perlawanan tersebut, pada akhirnya menggambil inisiatif untuk berkompromi dengan situasi. Dia lebih memilih kepentingan masa depan, ketimbang mengorbankan rakyat untuk berperang. Keputusan penghentian peperangan ini tentunya menguntungkan kedua belah pihak.

Dalam perjalanan waktu selanjutnya, Retno Djumilah justru mampu mengambil simpati Pangeran Sutowidjojo. Karena, kemudian Retno Djumilah dipersunting menjadi permaisuri oleh Pangeran Sutowidjojo. Perkawinan dengan pemimpin Mataram lebih dari sebuah hubungan pribadi, tetapi juga menempatkan Madiun secara terhormat dalam sejarah kerajaan jawa. Sebagai perempuan, dia amat hebat. Retno Djumilah bukan sekedar anak Bupati, tetapi juga tokoh pemimpin yang mampu memimpin sebuah pasukan perang. Dia juga yang berhasil menghentikan konflik yang sempat terjadi antara Mataram dan Madiun.

Untuk memberikan pemaknaan terhadap peran kepemimpinan perempuan yang luar biasa, Bupati Djunaedi Mahendra meprakarsai berdirinya sebuah patung di halaman masuk pendopo Kabupaten Madiun. Patung ini bukanlah patungnya Retno Djumilah, tetapi sebagai simbol atau penandaan bahwa kaum perempuan di Kabupaten Madiun sejak lama telah berada dalam kedudukan sejajar dengan kaum pria.

Izvori

  1. Struktur Silsilah Keluarga - Raden Trenggono = Sultan Alam Akbar III Demak Bintoro s/d Kartosuro – Mataram
  2. http://perpustakaan.madiunkab.go.id/statis-6-bupatimadiundarimasakemasa.html -

From grandparents to grandchildren

Grandparents
Pangeran Sabrang Lor / Dipati Unus (Raden Surya)
title: 1518, Sultan Demak II
death: 1521
3.4.1.1. Pangeran Hadipati Trenggono ? ((Sultan Trenggono))
birth: 1521
title: < 1546, Demak, Sultan Demak III bergelar Sultan Alam Akbar III
death: 1548
Grandparents
Parents
3.4.1.1.3. Sunan Prawoto I
title: 1546 - 1549, Demak
death: 1549, Demak
Ratu Mas Pambayun
birth: Level 1 = Putera ke 2 dari Sultan Trenggono Demak Bintoro
marriage: Kyai Ageng Lang / Pangeran Langgar
marriage: Kyai Ageng Lang / Pangeran Langgar
3. Sunan Prawoto / Panembahan Prawoto I (Sultan Mukmin)
marriage:
title: 1546 - 1549, Demak Bintoro, Sultan Demak IV
death: 1549, Demak Bintoro
5. Retna Kencana / Ratu Mas Kalinyamat
birth: 1514, Demak Bintoro
marriage: Pangeran Kalinyamat / Pangeran Toyib / Pangeran Tanduran / Tjie Bin Tang
title: 10 april 1527 - 1536, Jepara, Kanjeng Ratu Kalinyamat
death: 1579, Jepara, Dimakamkan di dekat makam Pangeran Kalinyamat di desa Mantingan.
3.4.1.1.5. Ratu Mas Kalinyamat
death: 1579, Mantingan
9. Pangeran Timur / Pangeran Mas Kumambang (Rangga Jumena)
title: Panembahan Mas -
occupation: 18 jul 1568 - 1586, Bupati Madiun Ke 1, Hari jadi Kabupaten Madiun
Parents
 
== 3 ==
Raden Ayu Semi Ing Kalinyamat
birth: Level 2 Cucu ke 1 dari Sultan Trenggono Demak Bintoro atau putera ke 1 Pangeran Timur / Pangeran Maskumambang
title: di Kalinyamat
marriage: Raden (Nama tdk tercatat)
Raden Ayu Pengulu
birth: Level 2 Cucu ke 2 dari Sultan Trenggono Demak Bintoro atau putera ke 2 Pangeran Timur / Pangeran Maskumambang
title: di Muryopodo
Raden Ayu Winongan
birth: Level 2 = Cucu ke 3 dari Sultan Trenggono Demak Bintoro atau putera ke 3 Pangeran Timur / Pangeran Maskumambang
Raden Mas Kaputran
birth: Level 2 = Cucu ke 4 dari Sultan Trenggono Demak Bintoro atau putera ke 4 Pangeran Timur / Pangeran Maskumambang
Pangeran Adipati Atmowidjoyo
birth: Level 2 = Cucu ke 5 dari Sultan Trenggono Demak Bintoro atau putera ke 5 Pangeran Timur / Pangeran Maskumambang
title: di Tuban
Raden Ayu Pandam
birth: Level 2 = Cucu ke 6 dari Sultan Trenggono Demak Bintoro atau putera ke 6 Pangeran Timur / Pangeran Maskumambang
Pangeran Haryo Kanoman
birth: Level 2 = Cucu ke 7 dari Sultan Trenggono Demak Bintoro atau putera ke 7 Pangeran Timur / Pangeran Maskumambang
Raden Ayu Pasangi
birth: Level 2 = Cucu ke 8 dari Sultan Trenggono Demak Bintoro atau putera ke 8 Pangeran Timur / Pangeran Maskumambang
Raden Mas Lontang Hirawan / Pangeran Haryo Hirawan
birth: Level 2 = Cucu ke 9 dari Sultan Trenggono Demak Bintoro atau putera ke 9 Pangeran Timur / Pangeran Maskumambang
title: di Djapan, Panembahan Djapan II
death: Butuh, Dimakamkan di Butuh - Kebumen
Raden Mas Tangsang Hurawan / Raden Mas Tangsang Hirawan
birth: Level 2 = Cucu ke 11 dari Sultan Trenggono Demak Bintoro atau putera ke 11 Pangeran Timur / Pangeran Maskumambang
other: di Madiun
Raden Mangkurat Wiryawan
birth: Level 2 = Cucu ke 12 dari Sultan Trenggono Demak Bintoro atau putera ke 12 Pangeran Timur / Pangeran Maskumambang
title: di Madiun
Raden Haryo Sememi
birth: Level 2 = Cucu ke 13 dari Sultan Trenggono Demak Bintoro atau putera ke 13 Pangeran Timur / Pangeran Maskumambang
Raden Balap
birth: Level 2 = Cucu ke 14 dari Sultan Trenggono Demak Bintoro atau putera ke 14 Pangeran Timur / Pangeran Maskumambang
Raden Ajeng Sulah
birth: Level 2 = Cucu ke 15 dari Sultan Trenggono Demak Bintoro atau putera ke 15 Pangeran Timur / Pangeran Maskumambang
Raden Ajeng Dilah [Gp.2] / Raden Ayu Dumilah
birth: Level 2 = Cucu ke 16 dari Sultan Trenggono Demak Bintoro atau putera ke 16 Pangeran Timur / Pangeran Maskumambang
marriage: Kanjeng Panembahan Senopati / Danang Sutawijaya (Raden Sutowijoyo)
Raden Haryo Sumantri
birth: Level 2 = Cucu ke 17 dari Sultan Trenggono Demak Bintoro atau putera ke 17 Pangeran Timur / Pangeran Maskumambang
Raden Ayu Pamegatan
birth: Level 2 = Cucu ke 18 dari Sultan Trenggono Demak Bintoro atau putera ke 18 Pangeran Timur / Pangeran Maskumambang
Raden Kakap
birth: Level 2 = Cucu ke 19 dari Sultan Trenggono Demak Bintoro atau putera ke 19 Pangeran Timur / Pangeran Maskumambang
Raden Haryo Paningrom
birth: Level 2 = Cucu ke 20 dari Sultan Trenggono Demak Bintoro atau putera ke 20 Pangeran Timur / Pangeran Maskumambang
Raden Haryo Kanoman
birth: Level 2 = Cucu ke 21 dari Sultan Trenggono Demak Bintoro atau putera ke 21 Pangeran Timur / Pangeran Maskumambang
Raden Ayu Reno Dumilah
birth: Putri ke 10 Pangeran Timur, Sultan Trenggono
marriage: 9. Pangeran Singasari / Raden Santri
Raden Ayu Retno Dumilah
birth: Level 2 = Cucu ke 10 dari Sultan Trenggono Demak Bintoro atau putera ke 10 Pangeran Timur / Pangeran Maskumambang Diputus Ayahnya : 188342
marriage: Kanjeng Panembahan Senapati /Danang Sutawijaya (Raden Bagus Sutawijaya)
occupation: 1586 - 1590, Bupati Madiun Ke 2
== 3 ==
Children
8. Panembahan Hadi Prabu Hanyokrowati / Raden Mas Jolang (Panembahan Seda ing Krapyak)
marriage: Dyah Banowati / Kanjeng Ratu Mas Hadi
marriage: Ratu Tulungayu
marriage:
title: 1601 - 1613, Kota Gede, Mataram, Sultan Mataram Ke 2 bergelar Sri Susuhunan Adi Prabu Hanyakrawati Senapati-ing-Ngalaga Mataram
death: 1613
title: 1613, "Anumerta Panembahan Seda ing Krapyak"
5. Pangeran Purubaya / Raden Mas Damar (Jaka Umbaran)
birth: 1597c, Kalkulasi Kelahiran : [(kelahiran Senapati=1530)+(Usia saat nikah=65)+((2)]= 1597
death: 13 oktobar 1676, Kotagede Yogyakarta
12. Ki Ageng Panembahan Djuminah ? (Pangeran Adipati Djuminah Petak / Pangeran Blitar I)
birth: Level 3 = Buyut ke 12 Sultan Trenggono Demak Bintoro atau putera ke 2 Raden Ayu Djumilah + Panembahan Senopati
title: 1601 - 1613, Bupati Madiun Ke 6
11. Pangeran Adipati Pringgoloyo I ? (Raden Mas Djulig)
birth: Level 3 = Buyut ke 11 Sultan Trenggono Demak Bintoro atau putera ke 1 Raden Ayu Djumilah + Panembahan Senopati
title: 1595 - 1601, Bupati Madiun Ke 5
13. Pangeran Adipati Martoloyo / Mangkunegoro II (Raden Mas Kanitren)
birth: Level 3 = Buyut ke 13 Sultan Trenggono Demak Bintoro atau putera ke 3 Raden Ayu Djumilah + Panembahan Senopati
title: 1613 - 1645, Bupati Madiun Ke 7
Children
Grandchildren
Grandchildren

Ostali jezici