1. Raden Ajimantri / Raden Keling Sakawayana b. 1555 d. 1660
Из пројекта Родовид
Рођени род | Pajajaran |
Пол | мушки |
Цело име (рођено) | 1. Raden Ajimantri / Raden Keling Sakawayana |
Родитељи
♂ Prabu Suryakancana / Prabu Ragamulya (Panembahan Pulasari) [Pajajaran] d. 1579 |
Догађаји
1555 Рођење: Pakwan
Професија : Menikah : 1583
од 1580 Професија : Penasehat Kerajaan Sumedang Larang
1585изр Рођење једног детета: ♂ 1. Santowan Kadang Serang [Pajajaran] b. 1585изр
1586изр Рођење једног детета: ♂ 2. Santowan Sawana Buwana [Pajajaran] b. 1586изр
1588изр Рођење једног детета: ♂ 3. Santowan Pergong Jaya [Pajajaran] b. 1588изр
1590изр Рођење једног детета: ♂ 4. Santowan Jagabaya (Nangtung-Sumedang) [Pajajaran] b. 1590изр
1592изр Рођење једног детета: ♀ 5. Nyai Ayu Ratna Ayu [Pajajaran] b. 1592изр
1594изр Рођење једног детета: ♀ 6. Nyai Jili / Nyai Jili Tahunyu (Sumedang) [Pajajaran] b. 1594изр
од 1610 Професија : Mahaguru Perguruan "Sumedang Kahyangan"
1660 Смрт: Dusun Serang - Cimalaka - Sumedang
Сахрана: Makam Kramat Gunung Keling / Sakawayana
Напомена
Artikel tentang Raden Adji Mantri, Santowan Kandang Serang, Tanduran Sawita / Kyai Perlaya, Kyai Singamanggala dan Kyai Tanujiwa, sebetulnya sudah ada pada Naskah Kuno "Buk Sakawayana" yang ditulis ulang pada tahun 1841 oleh Jibah pada hari kamis 14 Rayagung, tahun Je, Hijriah Nabi SAW 1262 (lihat cipakudarmaraja.blogspot.com, ditulis oleh : Tutun Anwar Muh. Dahlan, Lembah Gunung Keling Kamis, 18 juli 2011).
Referensi lainnya adalah tertulis dalam Buku "Soendasche Schetsen", halaman 120, karya : Cornelis Marinus Pleyte, 1905, kemudian dikutif oleh F. De Haan dalam bukunya yang berjudul "PRIANGAN", 1910. Selain itu dalam sebuah artikel koran Locomotief terbitan 22 Mei 1905 memberitakan tentang tokoh-tokoh tersebut, sebagai berikut :
Kutipan Koran De Locomotief, tanggal 22 Mei 1905
Terjemahannya kurang-lebih sebagai berikut :
Raden Adji Mantri yang menjadi calon penerus Pajajaran masih hidup setelah penyerbuan Keraton Pakuan (Pajajaran), kemudian melarikan diri dan pindah ke Sumedang, kemudian disebut Sumedang Suci. Dia sudah menikah di sana dan memiliki seorang putra bernama Santowan Kandang Serang / Sorang. Kemudian Santowan Kadang Serang mempunyai 3 anak laki-laki, yaitu : Kjai Pralaya, Kjai Singa Manggala dan Kjai Tanudjiwa, Mereka kemudian menetap di Jakarta, tiba pada saat penaklukan kota (penyerbuan Batavia oleh Pasukan Kerajaan Mataram ke2 Mei 1629), bersama dengan Pangeran Jayakarta ketika dia berusaha mengusir VOC dari Jakarta. Jasa dan dedikasi mereka kepada VOC cukup tinggi, dengan telah menyelesaikan tugas membuka Kota Tahi, Petjenongan (Welvreden), Bidara Tjina (Mester), Tjipinang, Bantardjati dan Kampong Baroe.
Dijelaskan juga bahwa sebagian penduduk Pakuan (Zaman Pajajaran) pindah ke Pelabuhan Ratu, mengingat Kerajaan Pajajaran sudah burak/bubar.
Извори
- ↑ http://cipakudarmaraja.blogspot.com/2016/02/dua-versi-sejarah-prabu-sakawayana.html -
- ↑ https://cipakudarmaraja.blogspot.com/2021/03/keturunan-prabu-surya-kencana-dari-2.html -
- ↑ https://adiaryra.blogspot.com/2011/08/mengungkap-keturunan-raja-pajajaran.html -
- ↑ Koran De locomotief, 22--Mei-1905, yang memberitakan tentang Raden Adji Mantri berikut keturunannya di Sumedang -
Од прародитеља до унучад
Смрт: Makamnya di Kampung Cijambe, Legok Paseh, Sumedang.