Деар Родовидианс, плеасе, хелп ус цовер тхе цостс оф Родовид.орг wеб хостинг унтил тхе енд оф 2025.
Bendoro Mas Ayu Mindoko [G.Hb.1.6] - Индекс потомака
Из пројекта Родовид
2
31/2 <1+1> ♂ 10. Bendoro Pangeran Haryo Dipowiyono I / Bendoro Pangeran Haryo Silarang [Hamengku Buwono]Смрт: 1826
Смрт: 28 август 1807
3
4
Свадба: <4> ♀ Gusti Kanjeng Ratu Kencono [Gp.Hb.4.1] / Gusti Kanjeng Ratu Agung (Gusti Kanjeng Ratu Hageng) [Danurejo II]
Свадба: <5> ♀ Bendoro Raden Ayu Dewaningrum [Ga.Hb.4.1] [?]
Свадба: <6> ♀ Bendoro Raden Ayu Murcitaningrum [Ga.Hb.4.2] [?]
Свадба: <7> ♀ Bendoro Raden Ayu Ratnadiningrum [Ga.Hb.4.3] [?]
Свадба: <8> ♀ Bendoro Raden Ayu Turinsih [Ga.Hb.4.4] [?]
Свадба: <9> ♀ Bendoro Raden Ayu Doyohasmoro [Ga.Hb.4.5] [?]
Свадба: <10> ♀ Bendoro Raden Ayu Murtiningsih [Ga.Hb.3.21] [?]
Свадба: <11> ♀ Gusti Kanjeng Ratu Ratnaningrum [Ga.Hb.4.7] [?]
Свадба: <12> ♀ Bendoro Raden Ayu Widowati [Ga.Hb.4.8] ? (Jiwatenaya) [?]
Свадба: <13> ♀ Bendoro Raden Ayu Murtiningrum [Ga.Hb.4.6] [?]
Свадба: <14> ♀ Raden Ayu Retno Pringgo Asmoro [Hb.3.26.2.4] / [Ga.Hb.4.14] [Hamengku Buwono III]
Титуле : од 10 новембар 1814, Yogyakarta, Ngarsodalem Sampeyandalem Ingkang Sinuhun Kanjeng Sultan Hamengku Buwono IV
Број брака: 12 мај 1816
Смрт: 6 децембар 1822, Imogiri, Astana Besiyaran Pajimatan
[sunting] Riwayat Pemerintahan
Nama aslinya adalah Raden Mas Ibnu Jarot, putra Hamengkubuwana III yang lahir dari permaisuri tanggal 3 April 1804. Ia naik takhta menggantikan ayahnya pada usia sepuluh tahun, yaitu tahun 1814. Karena usianya masih sangat muda, Paku Alam I ditunjuk sebagai wali pemerintahannya.
Pada pemerintahan Hamengkubuwono IV, kekuasaan'' Patih Danurejo IV semakin merajalela. Ia menempatkan saudara-saudaranya menduduki jabatan-jabatan penting di keraton. Keluarga Danurejan ini terkenal tunduk pada Belanda. Mereka juga mendukung pelaksanaan sistem Sewa Tanah untuk swasta, yang hasilnya justru merugikan rakyat kecil.
Pada tanggal 20 Januari 1820 Paku Alam I meletakkan jabatan sebagai wali raja. Pemerintahan mandiri Hamengkubuwono IV itu hanya berjalan dua tahun karena ia tiba-tiba meninggal dunia pada tanggal 6 Desember 1822 saat sedang bertamasya. Oleh karena itu, Hamengkubuwono IV pun mendapat gelar anumerta Sultan Seda ing Pesiyar.
Kematian Hamengkubuwono IV yang serba mendadak ini menimbulkan desas-desus bahwa ia tewas diracun ketika sedang bertamasya. Putra mahkota yang belum genap berusia tiga tahun diangkat sebagai Hamengkubuwono V.5
Свадба: <15> ♀ Gusti Kanjeng Ratu Sultan [Gp.Hb.6.2] / Gusti Kanjeng Ratu Hageng (Roromunting) [Prawirorejoso]
Свадба: <16> ♀ Kanjeng Mas Hemawati [Hamengku Buwono]
Свадба: <17> ♀ Bendoro Raden Ayu Panukmowati [Ga.Hb.5.2] [?]
Свадба: <18> ♀ Bendoro Raden Ayu Dewaningsih [Ga.Hb.5.1] [?]
Свадба: <19> ♀ Bendoro Raden Ayu Retno Sriwulan [Ga.Hb.5.3] [?]
Титуле : од 19 децембар 1823, Yogyakarta, Sampeyan Dalem Ingkang Sinuhun Kanjeng Sri Sultan Hamengku Buwana V Senopati ing Alaga Ngah 'Abdu'l-Rahman Saiyid'din Panatagama Khalifatu'llah Ingkang Jumeneng Kaping V
Титуле : од 17 јануар 1828, Yogyakarta, Sampeyan Dalem Ingkang Sinuhun Kanjeng Sri Sultan Hamengku Buwana V Senopati ing Alaga Ngah 'Abdu'l-Rahman Saiyid'din Panatagama Khalifatu'llah Ingkang Jumeneng Kaping V
Свадба: <20> ♀ Gusti Kanjeng Ratu Kencono [Hb.2.52.2] / Bendoro Raden Ajeng Suradinah [Gp.Hb.5.1] [Hamengku Buwono II / Hamengku Buwono III]
Титуле : 1839, Yogyakarta, Letnan Kolonel
Титуле : 1847, Yogyakarta, Kolonel
Развод: <20!> ♀ Gusti Kanjeng Ratu Kencono [Hb.2.52.2] / Bendoro Raden Ajeng Suradinah [Gp.Hb.5.1] [Hamengku Buwono II / Hamengku Buwono III]
Свадба: <21> ♀ Gusti Kanjeng Ratu Sekar Kedhaton [Hb.3.2.22] / Bendoro Raden Ayu Andaliya [Gp.Hb.5.2] [Hamengku Buwono III] b. 1834 d. 25 мај 1919, Yogyakarta
Смрт: 5 јун 1855, Imogiri, Astana Besiyaran
Riwayat pemerintahan Nama asli Sri Sultan Hamengkubuwana V adalah Raden Mas Mustoyo, putra Hamengkubuwana IV yang lahir pada tanggal 20 Agustus 1821. Sewaktu dewasa ia bergelar Pangeran Mangkubumi. Ia juga pernah mendapat pangkat Letnan Kolonel tahun 1839 dan Kolonel tahun 1847 dari pemerintah Hindia Belanda.Melihat tahun pemerintahannya dimulai tahun 1823 sedang lahirnya adalah tahun 1821 maka Sultan Hamengku Buwono V waktu permulaan bertahta berumur 2 (dua) tahun.
Hamengkubuwana V sendiri mendekatkan hubungan Keraton Yogyakarta dengan pemerintahan Hindia-Belanda yang berada di bawah Kerajaan Belanda, untuk melakukan taktik perang pasif, dimana ia menginginkan perlawanan tanpa pertumpahan darah. Sri Sultan Hamengkubuwana V mengharapkan dengan dekatnya pihak keraton Yogyakarta dengan pemerintahan Belanda akan ada kerjasama yang saling menguntungkan antara pihak keraton dan Belanda, sehingga kesejahteraan dan keamanan rakyat Yogyakarta dapat terpelihara.
Kebijakan Hamengkubuwana V tersebut ditanggapi dengan tentangan oleh beberapa kanjeng abdi dalem dan adik Sultan HB V sendiri, yaitu Raden Mas Ariojoyo (nantinya Hamengkubuwana VI). Mereka menganggap tindakan Sultan HB V adalah tindakan yang mempermalukan Keraton Yogyakarta sebagai pengecut, sehingga dukungan terhadap Sultan Hamengkubuwana V pun berkurang dan banyak yang memihak adik sultan untuk menggantikan Sultan dengan Raden mas Ariojoyo.
Keadaan semakin menguntungkan Raden Mas Ariojoyo setelah ia berhasil mempersunting putri Kesultanan Brunai dan menjalin ikatan persaudaraan dengan Kesultanan Brunai. Kekuasaan Sultan Hamengkubuwana V semakin terpojok setelah timbul konflik di dalam tubuh keraton yang melibatkan istri ke-5 Sultan sendiri, Kanjeng Mas Hemawati. Sri Sultan Hamengkubuwana V hanya mendapatkan dukungan dari rakyat yang merasakan pemerintahan yang aman dan tenteram selama masa pemerintahannya.
Sri Sultan Hamengkubuwana V wafat pada tahun 1855 dalam sebuah peristiwa yang hanya sedikit diketahui orang, peristiwa itu dikenal dengan wereng saketi tresno ("wafat oleh yang dicinta"), Sri Sultan meninggal setelah ditikam oleh istri ke-5-nya, yaitu Kanjeng Mas Hemawati, yang sampai sekarang tidak diketahui apa penyebab istrinya berani membunuh Sri Sultan suaminya.[2]
Ketika insiden pembunuhan itu terjadi, permaisuri Sultan HB V yakni Kanjeng Ratu Sekar Kedaton, sedang hamil tua. 13 hari pasca sultan tewas, lahirlah anak yang dikandungnya itu dan seharusnya menjadi penerus tahta Yogyakarta. Putra mahkota Sultan HB V tersebut diberi nama Raden Mas Kanjeng Gusti Timur Muhammad.
https://id.wikipedia.org/wiki/Hamengkubuwana_V
Peninggalan Sri Sultan Hamengku Buwono V Salah satu mahakarya yang lahir di era beliau adalah Serat Makutha Raja. Di dalamnya memuat tentang prinsip-prinsip dasar menjadi raja yang baik. Dari karya ini dapat dilihat visi ke depan Sultan Hamengku Buwono V yang sangat memihak kepada rakyat.
Serat Makutho Raja ini pula yang nantinya menjadi pedoman bagi raja-raja selanjutnya, dan juga menjadi rujukan bagi pemimpin-pemimpin di luar keraton. Serat Makutho Raja ini kurang lebih mengandung nasehat-nasehat dari Kitab Tajussalatin.
Kitab Tajussalatin diterjemahkan di era Sri Sultan Hamengku Buwono V. Kemudian lahir pula karya lain seperti Suluk Sujinah, Serat Syeh Tekawardi dan Serat Syeh Hidayatullah.
Sri Sultan Hamengku Buwono V juga menunjukkan perhatiannya yang besar terhadap kegiatan-kegiatan seni, terutama seni tari. Beliau memimpin sendiri komunitas tari di istana. Bahkan, beberapa sumber juga mengatakan ia turut menjadi penari.
Disamping tarian, Sri Sultan Hamengku Buwono V memprakarsai Gendhing Gati yang memadukan alat musik diatonis seperti terompet, trombon, suling dan jenis drum atau tambur dengan karawitan Jawa. Gendhing Gati ini lazimnya digunakan dalam gerak Kapang-Kapang pada tari Bedaya atau Serimpi, yaitu komposisi ketika masuk atau keluar dari ruang tari.
Pada era pemerintahan Sri Sultan Hamengku Buwono V juga terdapat keunikan-keunikan lain dalam pelembagaan tari. Beliau membentuk kelompok penari Bedaya yang biasanya ditarikan oleh para penari wanita, digantikan oleh sekelompok penari laki-laki yang disebut kelompok Bedaya Kakung.
Karya seni tari lain yang diciptakan oleh Sri Sultan Hamengku Buwono V adalah Tari Serimpi Renggawati yang ditarikan oleh lima orang penari, yang salah satunya berperan sebagai Dewi Renggawati. Jalan cerita tari ini menggambarkan kisah Prabu Anglingdarma.
Selain itu, Sri Sultan Hamengku Buwono V juga mengembangkan seni wayang orang. Pada masanya tak kurang dari lima judul lakon yang sering dipertunjukkan yakni Pragulamurti, Petruk Dadi Ratu, Angkawijaya Krama, Jaya Semedi dan Pregiwa-Pregiwati.
Media:https://www.kratonjogja.id/raja-raja/6/sri-sultan-hamengku-buwono-vСвадба: <22> ♀ Putri Kerajaan Brunei [?]
Свадба: <23> ♀ Bendoro Raden Ayu Retnodiningrum [Ga.Hb.6.7] [?]
Свадба: <24> ♀ Bendoro Raden Ayu Murtiningrum [Ga.Hb.6.6] [?]
Свадба: <25> ♀ Bendoro Raden Ayu Pujoretno [Ga.Hb.6.2] [?]
Свадба: <26> ♀ Bendoro Raden Ayu Dewiningrum [Ga.Hb.6.8] [?]
Свадба: <27> ♀ Bendoro Raden Ayu Puspitoningrum [Ga.Hb.6.5] [?]
Свадба: <28> ♀ Bendoro Raden Ayu Retnoningdiah [Ga.Hb.6.3] [?]
Свадба: <29> ♀ Bendoro Raden Ayu Sasmitaningrum [Ga.Hb.6.4] [?]
Свадба: <30> ♀ Bendoro Raden Ayu Tedjaningsih [Ga.Hb.6.1] [?]
Свадба: <15!> ♀ Gusti Kanjeng Ratu Sultan [Gp.Hb.6.2] / Gusti Kanjeng Ratu Hageng (Roromunting) [Prawirorejoso]
Свадба: <31> ♀ Gusti Kanjeng Ratu Kencono [Gp.Hb.6.1] ? (Gusti Kanjeng Ratu Hamengku Buwono, Pakubuwono VIII) [Pakubuwono VIII] , Yogyakarta
Титуле : од 5 јул 1855, Yogyakarta, Sampeyan Dalem Ingkang Sinuhun Kanjeng Sri Sultan Hamengku Buwana VI Senopati ing Alaga Ngah 'Abdu'l-Rahman Saiyid'din Panatagama Khalifatu'llah Ingkang Jumeneng Kaping VI
Свадба: <53!> ♀ Gusti Bendoro Raden Ayu Angabehi [Hb.5.1] / Bendoro Raden Ayu Gondokusumo [Gp.Hb.6.3] [Hamengku Buwono V] , Yogyakarta
Развод: <53!> ♀ Gusti Bendoro Raden Ayu Angabehi [Hb.5.1] / Bendoro Raden Ayu Gondokusumo [Gp.Hb.6.3] [Hamengku Buwono V]
Смрт: 20 јул 1877, Yogyakarta
Riwayat Pemerintahan Nama asli Sultan Hamengkubuwana VI adalah Raden Mas Mustojo, putra Hamengkubuwana IV yang lahir pada tahun 1821.
Hamengkubuwana VI naik takhta menggantikan kakaknya, yaitu Hamengkubuwana V pada tahun 1855, setelah Hamengkubuwana V meninggal secara misterius. Pada masa pemerintahannya terjadi gempa bumi yang besar yang meruntuhkan sebagian besar Keraton Yogyakarta, Taman Sari, Tugu Golong Gilig, Masjid Gede (masjid keraton), Loji Kecil (sekarang Istana Kepresidenan Gedung Agung Yogyakarta) serta beberapa bangunan lainnya di Kesultanan Yogyakarta.
Pada masa Hamengkubuwana V, Raden Mas Mustojo adalah seorang penentang keras kebijakan politik perang pasif kakaknya yang menjalankan hubungan dekat dengan pemerintahan Hindia-Belanda yang ada di bawah Kerajaan Belanda. Namun setelah kakaknya meninggal dan dia dinobatkan menjadi Hamengkubuwana VI, semasa pemerintahannya dia justru melanjutkan kebijakan dari kakaknya yang sebelumnya dia tentang keras.
Semasa pemerintahan Hamengkubuwana VI kemudian mulai timbul pemberontakan-pemberontakan yang tidak mengakui masa pemerintahan Sultan Hamengkubuwana VI, namun pemberontakan-pemberontakan tersebut dapat diredam dan dibersihkan. Hal ini berkat kepemimpinan dan ketangguhan Danuredjo V, patih Keraton Yogyakarta saat itu. Hubungan dengan berbagai kerajaan pun terjalin kuat pada masa pemerintahan HB VI, apalagi setelah dia menikah dengan putri Kesultanan Brunai.
Walaupun sempat menimbulkan beberapa sengketa dengan kerajaan-kerajaan lain, tercatat bahwa Sultan HB VI dapat mengatasinya dengan arif bijaksana. Tapi lambat laun hubungan dengan pemerintahan Hindia-Belanda agak mulai menuai konflik tertama karena keraton Yogyakarta kala itu banyak menjalin hubungan dengan kerajaan-kerajaan yang menjadi musuh pemerintah Hindia-Belanda dan Kerajaan Belanda.
Pemerintahan Hamengkubuwana VI berakhir ketika ia meninggal dunia pada tanggal 20 Juli 1877. Ia digantikan putranya sebagai sultan selanjutnya bergelar Hamengkubuwana VII.Свадба: <36> ♂ Kanjeng Raden Tumenggung Prawirodirjo [?]
6
481/6 <6+18> ♀ Bendoro Raden Ayu Adipati Mangkubumi [Hb.5.8] / Bendoro Raden Ayu Sukinah [Gp.Hb.7.11.1] [Hamengku Buwono V]Свадба: <45!> ♂ Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Mangkubumi [Hb.6.11] (Gusti Pangeran Haryo Hadikusumo) [Hamengku Buwono VI] b. 30 новембар 1848 d. 26 март 1917
Свадба: <25!> ♂ Kanjeng Sultan Hamengku Buwono VII / Gusti Raden Mas Murtejo [Hb.6.1] (Sinuhun Behi) [Hamengku Buwono VI] b. 4 фебруар 1839 d. 30 децембар 1921, Yogyakarta
Развод: <25!> ♂ Kanjeng Sultan Hamengku Buwono VII / Gusti Raden Mas Murtejo [Hb.6.1] (Sinuhun Behi) [Hamengku Buwono VI] b. 4 фебруар 1839 d. 30 децембар 1921
Свадба: <38> ♀ Gusti Kanjeng Ratu Mas ? ([Gp.Hb.7.2], Joyodipuro) [?] d. 1892
Свадба: <39> ♀ Bendoro Raden Ayu Retnojuwito ? (Ga.Hb.7.6) [?]
Свадба: <40> ♀ 2. Gusti Kanjeng Ratu Kencono II [Gp.Hb.7.3] (Bendoro Raden Ayu Ratna Sri Wulan) [Hamengku Buwono II]
Свадба: <41> ♀ Bendoro Raden Ayu Ratnaningsih ? (Ga.Hb.7.1) [?]
Свадба: <42> ♀ Bendoro Raden Ayu Ratnaningdia ? ([Ga.Hb.7.2]) [?]
Свадба: <43> ♀ Bendoro Raden Ayu Retnohadi ? (Ga.Hb.7.3) [?]
Свадба: <44> ♀ Bendoro Raden Ayu Retnodewati [Ga.Hb.7.5] [?]
Свадба: <435!> ♀ Bendoro Raden Ayu Rukmidiningdia [Ga.Hb.8.5] [Hb.6.9.3.1] (Bendoro Raden Ayu Rukhihadiningdyah) [Hamengku Buwono VI]
Свадба: <45> ♀ Bendoro Raden Ayu Retnosangdiah ? ([Ga.Hb.7.4]) [?]
Свадба: <46> ♀ Bendoro Raden Ayu Pujoretno [Ga.Hb.7.9] [?]
Свадба: <47> ♀ Bendoro Raden Ayu Pujoretno [Ga.Hb.7.9] [?]
Свадба: <48> ♀ Kanjeng Bendoro Raden Ayu Retnopurnomo [Ga.Hb.7.10] [?]
Свадба: <49> ♀ Bendoro Mas Ayu Retnojumanten [Ga.Hb.7.11] [?]
Свадба: <50> ♀ Bendoro Raden Ayu Retnodewati [Ga.Hb.7.5] [?]
Свадба: <51> ♀ Bendoro Raden Ayu Retnomurcito [Ga.Hb.7.8] [?]
Свадба: <169!> ♀ Bendoro Raden Ayu Retnomandoyo [Ga.Hb.7.13] [Danurejo] d. 30 децембар 1931
Свадба: <52> ♀ Bendoro Raden Ayu Dewo Retno [Ga.Hb.7.7] [?]
Свадба: <53> ♀ Raden Ajeng Centhung [Pl.Hb.7.1] [?]
Свадба: <54> ♀ Raden Roro Sumodirejo [Pl.Hb.7.2] [?]
Свадба: <55> ♀ Bendoro Raden Ayu Retnoliringhasmoro [Ga.Hb.7.16] [?]
Свадба: <56> ♀ Bendoro Raden Ayu Retnosetyohasmoro [Ga.Hb.7.15] [?]
Свадба: <57> ♀ Bendoro Raden Ayu Retnorenggohasmoro [Ga.Hb.7.14] [?]
Свадба: <58> ♀ Bendoro Raden Ayu Retnowinardi [Ga.Hb.7.12] [?]
Свадба: <48!> ♀ Bendoro Raden Ayu Adipati Mangkubumi [Hb.5.8] / Bendoro Raden Ayu Sukinah [Gp.Hb.7.11.1] [Hamengku Buwono V] b. 1836, Yogyakarta
Развод: <48!> ♀ Bendoro Raden Ayu Adipati Mangkubumi [Hb.5.8] / Bendoro Raden Ayu Sukinah [Gp.Hb.7.11.1] [Hamengku Buwono V] b. 1836
Свадба: <59> ♀ Gusti Kanjeng Ratu Kencana [Gp.Hb.7.1] (Bendara Raden Ayu Retno Sriwulan) [Sentot Alibasa] , Yogyakarta
Титуле : од 13 август 1877, Yogyakarta, Sampeyan Dalem Ingkang Sinuhun Kanjeng Sri Sultan Hamengku Buwana Senopati ing Alaga Ngah 'Abdu'l-Rahman Saiyid'din Panatagama Khalifatu'llah Ingkang Jumeneng Kaping VII
Развод: <60> ♀ Bendoro Raden Ayu Tejaningrum [?] , Yogyakarta
Смрт: 30 децембар 1921, Yogyakarta

Sri Sultan Hamengkubuwana VII (Bahasa Jawa:Sri Sultan Hamengkubuwono VII, lahir: 1839 – wafat: 1931 adalah raja Kesultanan Yogyakarta yang memerintah pada tahun 1877 – 1920. Ia dikenal juga dengan sebutan Sultan Ngabehi atau Sultan Sugih.(Bahasa Jawa:Sri Sultan Hamengkubuwono VII, lahir: 1839 – wafat: 1931 adalah raja Kesultanan Yogyakarta yang memerintah pada tahun 1877 – 1920. Ia dikenal juga dengan sebutan Sultan Ngabehi atau Sultan Sugih.
Riwayat Pemerintahan Nama aslinya adalah Raden Mas Murtejo, putra Hamengkubuwono VI yang lahir pada tanggal 4 Februari 1839. Ia naik takhta menggantikan ayahnya sejak tahun 1877.
Pada masa pemerintahan Hamengkubuwono VII, banyak didirikan pabrik gula di Yogyakarta, yang seluruhnya berjumlah 17 buah. Setiap pendirian pabrik memberikan peluang kepadanya untuk menerima dana sebesar Rp 200.000,00. Hal ini mengakibatkan Sultan sangat kaya sehingga sering dijuluki Sultan Sugih[rujukan?].
Masa pemerintahannya juga merupakan masa transisi menuju modernisasi di Yogyakarta. Banyak sekolah modern didirikan. Ia bahkan mengirim putra-putranya belajar hingga ke negeri Belanda.
Pada tanggal 29 Januari 1920 Hamengkubuwono VII yang saat itu berusia 81 tahun memutuskan untuk turun takhta dan mengangkat putra mahkota sebagai penggantinya. Konon peristiwa ini masih dipertanyakan keabsahannya karena putera mahkota(GRM. Akhadiyat, putra HB VII nomor 14) yang seharusnya menggantikan tiba-tiba meninggal dunia dan sampai saat ini belum jelas penyebab kematiannya.
Dugaan yang muncul ialah adanya keterlibatan pihak Belanda yang tidak setuju dengan putera Mahkota pengganti Hamengkubuwono VII yang terkenal selalu menentang aturan-aturan yang dibuat pemerintah Batavia.
Biasanya dalam pergantian takhta raja kepada putera mahkota ialah menunggu sampai sang raja yang berkuasa meninggal dunia. Namun kali ini berbeda karena pengangkatan Hamengkubuwono VIII dilakukan pada saat Hamengkubuwono VII masih hidup.<--, bahkan menurut cerita masa lalu sang ayah diasingkan oleh anaknya pengganti putera mahkota yang wafat ke Pesanggrahan Ngambarrukma di luar keraton Yogyakarta.-->
Hamengkubuwono VII dengan besar hati mengikuti kemauan sang anak (yang di dalam istilah Jawa disebut mikul dhuwur mendhem jero) yang secara politis telah menguasai kondisi di dalam pemerintahan kerajaan. Setelah turun takhta, Hamengkubuwono VII pernah mengatakan "Tidak pernah ada raja yang meninggal di keraton setelah saya" yang artinya masih dipertanyakan. Sampai saat ini ada dua raja setelah dirinya yang meninggal di luar keraton, yaitu Hamengkubuwono VIII meninggal dunia di tengah perjalanan ke luar kota dan Hamengkubuwono IX meninggal di Amerika Serikat. Bagi masyarakat Jawa adalah suatu kebanggaan jika seseorang meninggal di rumahnya sendiri. Hamengkubuwono VII meninggal di Pesanggrahan Ngambarrukma pada tanggal 30 Desember 1931 dan dimakamkan di Imogiri. Silsilah Anak tertua dari Sultan Hamengkubuwana VI dan istri pertamanya RAy Sepuh/GKR Sultan/GKR Agung dan diangkat anak oleh Ratu Kencana. Memiliki delapan belas istri: 1.BRA Sukina/BRA Mangku Bumi (b. 1836), putri termuda Sultan Hamengkubuwana V dengan istri keduanya BRAy Dewaningsih. 2.GKR Mas, putri dari KRT Jayadipura atau dari Pangeran Suryadiningrat. 3.GKR Kencana/GKR Wandhani, putri dari Raden 'Ali Basa 'Abdu'l-Mustafa Senthot Prawiradirja. 4.GKR Kencana II/BRAy Ratna Sri Wulan, putri dari BPH Adi Negara. 5.BRAy Ratnaningsi. 6.BRAy Ratnaningdia. 7.BRAy Ratna Adi. 8.BRAy Ratnasangdia. 9.BRAy Ratnajiwata. 10.BRAy Puryaningdia. 11.BRAy Devaratna. 12.BRAy Puspitaningdiya. 13.BRAy Srengkara Adinindia. 14.BRAy Rukmidiningdia. 15.BRAy Ratna Adiningrum. 16.BRAy Ratna Puspita. 17.BRAy Tejaningrum. 18.BRAy Ratna Mandaya, putri dari Patih Dhanuraja VI.
Versi lain mengatakan bahwa Hamengkubuwono VII meminta pensiun kepada Belanda untuk madeg pandito (menjadi pertapa) di Pesanggrahan Ngambarrukma (sekarang Ambarrukma). Sampai saat ini bekas pesanggrahan itu masih ada dan di sebelah timurnya dulu pernah berdiri Hotel Ambarrukma yang sekarang sudah tidak ada lagi.Свадба: <48!> ♀ Bendoro Raden Ayu Adipati Mangkubumi [Hb.5.8] / Bendoro Raden Ayu Sukinah [Gp.Hb.7.11.1] [Hamengku Buwono V] b. 1836
Свадба: <61> ♀ Raden Ayu Adipati Mangkubumi Muda [Gp.Hb.6.11.2] [?]
Свадба: <62> ♀ Raden Ayu Pujomurti I [Ga.Hb.6.11.1] [?]
Свадба: <63> ♀ Raden Ayu Tejomurti I [Ga.Hb.6.11.2] [?]
Свадба: <64> ♀ Raden Ayu Tejomurti II [Ga.Hb.6.11.3] [?]
Свадба: <65> ♀ Raden Ayu Manjonomurti I [Ga.Hb.6.11.4] [?]
Свадба: <66> ♀ Raden Ayu Doyomurti I [Ga.Hb.6.11.5] [?]
Свадба: <67> ♀ Raden Ayu Panukmomurti [Ga.Hb.6.11.10] [?]
Свадба: <68> ♀ Raden Ayu Manjonomurti II [Ga.Hb.6.11.9] [?]
Свадба: <69> ♀ Raden Ayu Doyomurti II [Ga.Hb.6.11.8] [?]
Свадба: <70> ♀ Raden Ayu Hadimurti [Ga.Hb.6.11.7] [?]
Свадба: <71> ♀ Raden Ayu Pujomurti II [Ga.Hb.6.11.6] [?]
Смрт: 26 март 1917
Свадба: <51!> ♀ Gusti Kanjeng Ratu Sasi [Hb.6.15] [Hamengku Buwono VI]
Свадба: <72> ♀ Raden Ayu Panukmowati [?]
Свадба: <73> ♀ Unggu Sihaka [Sihaka]
Свадба: <312!> ♀ Bendoro Raden Ajeng Kusjinah [Hb.7.2] / Raden Ayu Kanjeng Gusti [Hamengku Buwono VII]
Смрт: 12 јануар 1901, Manado
Karena Gusti Muhammad masih bayi, dan untuk mengisi kekosongan tahta kesultanan maka diangkatlah Pangeran Mangkubumi (adik dari Sultan Hamengku Buwono V) menjadi Sultan Hamengku Buwono ke VI, dengan persyaratan bahwa apabila setelah dewasa Gusti Muhammad akan diangkat menjadi Sultan berikutnya. Namun ternyata Sultan lebih memilih menunjuk putranya menjadi pengganti (putra mahkota) yang nantinya akan menjadi Sultan Hamengku Buwono VII.
Hal tersebut menimbulkan kekecewaan pada keluarga Hamengku Buwono V, terutama GKR Sekar Kedaton dan GPH Suryengalogo yang kemudian memulai perlawanan kepada Sultan Hamengku Buwono VII. Kemudian GKR Sekar Kedaton dan GPH Suryengalogo diputuskan bersalah telah memberontak dan “DIPINDAHKAN DARI YOGYAKARTA KE MANADO SELEBES” dengan Surat Keputusan dari Kesultanan Yogyakarta Hamengku Buwono VII yang disampaikan melalui Dipati Danureja dan Residen Befembag berbunyi sebagai berikut: “Surat Peringatanku aku Kanjeng Narendra, yang menguasai negeri Kerajaan Ngayogya, sabdaku ini : Tuan Kanjeng Prameswari dan Kangmas Pangeran Suryengalogo berdua, aku pindahkan dari negeri Ngayogya ke negeri Menado, sebab uwa, kangmas berani membangkang (mbalelo) pada Raja. Pergi dari kota tanpa pamit, serta berbuat perang sabil; membunuh perajurit Usar, abdi Kanjeng Gupermen Belanda. Karena itu Kangmas serta Uwa Jeng Prameswari kesalahan membangkang pemerintahan Raja. Tanggal 11 April 1883.”
Dengan berdasarkan Surat Keputusan dari Kesultanan tersebut diatas GKR Sekar Kedaton dan GPH Suryengalogo beserta istri pertama berikut anaknya, dan juga semua pengikutnya, berangkat dengan diantar oleh Residen untuk naik kapal laut dari Semarang menuju Manado. Di Manado bertemu dengan saudara-saudaranya yang telah lebih dahulu dipindahkan dari Yogyakarta ke Manado, yaitu Bendoro Pangeran Haryo Hadiwijoyo (putra Sultan Hamengku Buwono VI dan saudara dari Sultan Hamengku Buwono VII) beserta istri dan anaknya, menjemput rombongan dari Jogyakarta di kapal dan mempersilahkan agar Prameswari dan GPH Suryengalogo menempati rumah mereka di kampung Pondol.
GPH Suryengalogo, 4 tahun kemudian memanggil istri keduanya yaitu Raden Ayu Dayaningsih yang ada di Yogyakarta untuk tinggal di Manado, dan setahun kemudian mempunyai 1 anak laki-laki yang elok rupanya. Tetapi Raden Ayu Dayaningsih cepat meninggalkan segala-galanya. GPH Suryengalogo akhirnya wafat di Manado pada tanggal 12 Januari 1901. Setelah beliau meninggal dunia, GKR Sekar Kedaton dibelikan rumah oleh Sultan Hamengku Buwono VII untuk ditempati oleh beliau bersama anak dan cucunya. Kanjeng Bendoro Pangeran Haryo (BPH) Hadiwijoyo sudah dianggap sebagai anaknya sendiri oleh GKR Sekar Kedaton, apalagi setelah GPH Suryengalogo meninggal dunia.
BPH Hadiwijoyo pun akhirnya meninggal dunia pada tahun 1916, dan dimakamkan di Manado, tetapi kemudian oleh para keturunannya makamnya dipindahkan ke Hastorenggo Kotagede Yogyakarta.Свадба: <74> ♀ Raden Ayu Adiresmi [Ga.Hb.6.20.1] [?]
Свадба: <75> ♀ Mas Ajeng Adiwati [Ga.Hb.6.20.2] [?]
Свадба: <76> ♀ Raden Ayu Adiningdyah [Ga.Hb.6.20.3] [?]
Свадба: <77> ♀ Raden Ayu Adiningsih [Ga.Hb.6.20.4] [?]
Свадба: <78> ♀ Bendoro Raden Ayu Puger Sepuh [Gp.Hb.6.20.1] ? (Bendoro Raden Ayu Puger I) [?]
Свадба: <79> ♀ Bendoro Raden Ayu Atasasih Puger Anom [Gp.Hb.6.20.2] ? (Bendoro Raden Ayu Puger II) [?]
Свадба: <80> ♀ Raden Ayu Adipuspito [Ga.Hb.6.20.6] [?]
Свадба: <81> ♀ Raden Ayu Kusumaningrum [Ga.Hb.6.20.5] [?]
Смрт: 28 октобар 1929, Yogyakarta
Број брака: 1859, Yogyakarta
Развод: <7!> ♂ Kanjeng Sultan Hamengku Buwono VI / Gusti Raden Mas Mustojo [Hb.4.12] (Sinuhun Mangkubumi) [Hamengku Buwono VI] b. 10 август 1821 d. 20 јул 1877
Свадба: <82> ♂ Kanjeng Raden Tumenggung Gondokusumo [?]
Свадба: <346!> ♀ Gusti Bendoro Raden Ayu Yudonegoro II [Hb.7.19] (Bendoro Raden Ayu Cokdrodiningrat) [Hamengku Buwono VII]
Професија : од 17 март 1900, Yogyakarta, Pepatih Dalem Kesultanan Yogyakarta bergelar Kanjeng Raden Adipati Danurejo VI
Смрт: 9 фебруар 1916, Mahakeret Manado, Disarekan kembali di Pasarean Hasta Renggo Kotagede Yogyakarta pada Hari Minggu Legi 22 Juli 1990
Pada tahun 1883, BPH. Hadiwijoyo bersama istri dan anaknya, menjemput rombongan Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Sekar Kedaton (permaisuri Sultan Hamengku Buwono V) dan putranya Gusti Raden Mas (GRM) Timur Muhammad/Gusti Pangeran Haryo (GPH) Suryengalogo di pelabuhan kapal di Manado, dan mempersilahkan mereka menempati rumah beliau di kampung Pondol. Selama di pengasingan, BPH. Hadiwijoyo ditemani putranya yang bernama RM. Menot. Kemudian disana lahir putra no.6 yang diberi nama RM. Joko Sangkolo. Setelah GPH. Suryengalogo meninggal dunia (1901), GKR. Sekar Kedaton dibelikan rumah oleh Sultan Hamengku Buwono VII sebagai tempat tinggal beliau bersama anak dan cucunya. BPH. Hadiwijoyo sudah dianggap sebagai anak sendiri oleh GKR. Sekar Kedaton.
Kemudian GRA. Hadiwijoyo kembali ke Yogyakarta sampai dengan wafatnya dan dimakamkan di Pasarean Hasta Renggo Kota Gede Yogyakarta (di luar cungkup). BPH. Hadiwijoyo bersumpah tidak akan kembali ke Yogyakarta sebelum saudara yang memfitnahnya wafat, namun ternyata beliau wafat terlebih dahulu. Setelah sekian lama, akhirnya para anggota Trah Hadiwijoyo (Hadiwijayan) bersepakat untuk memindahkan makam BPH. Hadiwijoyo dari Mahakeret Manado ke Pasarean Hasta Renggo Yogyakarta. Rencana ini terelisasi pada tanggal 21 Juli 1990 dimana sebelumnya makam GRA. Hadiwijoyo dibongkar terlebih dahulu dan disandingkan dengan peti BPH. Hadiwijoyo untuk kemudian secara bersama-sama dimakamkan kembali di dalam cungkup.
Keenam Putra/Putri BPH. Hadiwijoyo adalah: 1. RA. Kustiyah (w.VI.17.1) 2. RM. Sutijo / RM. L. Prawirodipuro / RMW. Hatmodijoyo (w.VI.17.2) 3. RM. Subroto / RM. Dutodiprojo / RM. Rio Projomardowo (w.VI.17.3) 4. RA. Sriyati (w.VI.17.4) 5. RM. Sujono / RM. Menot (w.VI.17.5)
6. RM. Joko Sangkolo (w.VI.17.6)Свадба: <86> ♀ Raden Ayu Tejoasmoro [Ga.Hb.6.18.1] [?]
Свадба: <87> ♀ Raden Ayu Doyoasmoro [Ga.Hb.6.18.3] [?]
Свадба: <88> ♀ Raden Ayu Pujoasmoro [Ga.Hb.6.18.4] [?]
Свадба: <89> ♀ Roro Aminten [Ga.Hb.6.18.15] [?]
Свадба: <90> ♀ Raden Ayu Pujohadiresmi [Ga.Hb.6.18.14] [?]
Свадба: <91> ♀ Raden Ayu Asmorowati [Ga.Hb.6.18.12] [?]
Свадба: <92> ♀ Roro Pujoningsih [Ga.Hb.6.18.13] [?]
Свадба: <93> ♀ Roro Pujoasmoro [Ga.Hb.6.18.11] [?]
Свадба: <94> ♀ Roro Asmorohadi [Ga.Hb.6.18.10] [?]
Свадба: <95> ♀ Raden Ayu Asmaraningsih [Ga.Hb.6.18.5] [?]
Свадба: <96> ♀ Raden Ayu Asmorowati [Ga.Hb.6.18.6] [?]
Свадба: <97> ♀ Raden Ayu Asmororesmi [Ga.Hb.6.18.9] [?]
Свадба: <98> ♀ Roro Asmaraningdiah [Ga.Hb.6.18.8] [?]
Свадба: <99> ♀ Raden Ayu Supenaningsih [Ga.Hb.6.18.7] [?]
Смрт: 14 март 1928
Свадба: <105> ♂ Raden Mas Adipati Haryo Hadiningrat / Pangeran Ario Tjondronegoro IV [Demak]
Свадба: <110> ♀ Raden Ayu Doyoresmi [?]
Свадба: <111> ♀ Raden Ayu Suryomataram [Gp.Hb.6.9.1] ? (Bendoro Raden Ayu Kusniya) [?] , Surakarta
Свадба: <113> ♂ Kanjeng Raden Tumenggung Joyowinoto [?]
Свадба: <47!> ♂ Kanjeng Gusti Timur Muhammad Suryengalogo [Hb.5.9] / Raden Mas Muhammad [Hb.3.2.22.1] [Hamengku Buwono V] b. 17 јун 1855 d. 12 јануар 1901
7
3621/7 <101> ♀ Raden Ajeng Surodiningrat [Hb.4.17.1.1] [Hamengku Buwono IV / Surjonegoro]Смрт: Yogyakarta, Disarekan Pasarean Kuncen Yogyakarta
Свадба: <116> ♀ Nyi Kasihan [?]
Свадба: <117> ♀ Nyai Prawiro Purbo ? (Jiwaningsih) [?] d. ~ 1896
Смрт: 4 март 1933, Yogyakarta
Сахрана: 5 март 1933, Yogyakarta
Свадба: <118> ♀ Raden Ayu Hamengkunegoro [?]
Свадба: <251!> ♀ Raden Ayu Kusumodilogo / Raden Ajeng Siti Rokhiyah [Hb.6.11.30] [Hamengku Buwono VI]
Титуле : 5 март 1883, Yogyakarta, Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Anom Hamengkunegoro Sudibyo Rajaputra Nalendra ing Mataram
Свадба: <1005!> ♀ Raden Ayu Wiroguno [Hb.7.4.1] [Hamengku Buwono VII]
K.R.T Wiroguno menjabat Bupati Patih Kadipaten Yogyakarta termasuk empu gendhing yang unggul. Disamping itu beliau masih melanjutkan membina corak pagelaran tari ciptaan ayahnya , Pangeran Mangkubumi, yaitu Langendriya. Beliau juga menciptakan dan mengembangkan tari golek putri, ikut serta membina Perkumpulan Tari Krida Beksa Wirama dan aktif membina penyiaran gendhing-gendhing atau seni suara melalui siaran radio pada masa itu.
Hasil Karya K.R.T Wiroguno antara lain : 1) menyusun teori dan pedoman seni gendhing dan suara gaya Mataraman, 2) menciptakan notasi gendhing gaya Mataraman dengan not balok, 3) menyusun suatu lokasi gendhing-gendhing Mataram dalam suatu buku tulisan tangan mulai tahun 1919,
4) mencipta dan menggubah tidak kurang dari 100 buah gendhing, baik gendhing Ageng maupun gendhing alit.Свадба: <119> ♀ Raden Ayu Kumoroningrum [Gp.Hb.7.17.2] ? (Raden Ayu Mangkukusumo Enem) [?] b. 1883
Свадба: <189!> ♀ Raden Ayu Mangkukusumo [Ga.Hb.7.17.1] [Hb.6.11.22] (Raden Ajeng Kusdilah) [Hamengku Buwono V / Hamengku Buwono VI]
Свадба: <120> ♀ Raden Ayu Doyoprono [Ga.Hb.7.17.1] [?]
Свадба: <121> ♀ Raden Ayu Doyoasmoro [Ga.Hb.7.17.2] [?]
Свадба: <122> ♀ Raden Ayu Doyohadiningsih [Ga.Hb.7.17.3] [?]
Свадба: <123> ♀ Raden Ayu Doyohadiningdyah [Ga.Hb.7.17.4] [?]
Свадба: <124> ♀ Raden Ayu Doyopuspito [Ga.Hb.7.17.5] [?]
Свадба: <125> ♀ Raden Ayu Doyosumarno [Ga.Hb.7.17.6] [?]
Свадба: <126> ♀ Raden Ayu Doyorukmi [Ga.Hb.7.17.7] [?]
Свадба: <127> ♀ Raden Ayu Doyosuprobo [Ga.Hb.7.17.8] [?]
Смрт: 27 април 1943, Yogyakarta
Свадба: <142!> ♀ Raden Ayu Roostijah [Ga.Hb.7.20.3] [Hb.6.20.3] (Bendoro Raden Ayu Doyopurnamaningrum) [Pugeran]
Свадба: <596!> ♀ Raden Ayu Purbaningrum [Ga.Hb.7.20.5] [Hb.6.5.2.2] [Hamengku Buwono VI]
Свадба: <128> ♀ Bendoro Raden Ayu Juwitaningrum [Ga.Hb.7.20.2] [?]
Свадба: <129> ♀ Bendoro Raden Ayu Pujaningrum [Ga.Hb.7.20.1] [?]
Свадба: <130> ♀ Bendoro Raden Ayu Kumaraningrum [Ga.Hb.7.20.4] [?]
Свадба: <131> ♀ Raden Ayu Grimis [Pl.Hb.7.20.1] [?]
Свадба: <132> ♀ Raden Ayu Supirah [Pl.Hb.7.20.2] [?]
Титуле : 1895, Yogyakarta, Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Anom Amangkunegara Sudibya Rajaputra Nalendra ing Mataram
Свадба: <133> ♀ Kanjeng Raden Ayu Hadipati Anom [Gp.Hb.7.20.1] ? (Raden Ayu Amangkunegoro) [?] , Yogyakarta
Смрт: 21 фебруар 1913, Yogyakarta
Terlahir dengan nama Gusti Raden Mas (GRM) Putro, dari permaisuri, Gusti Kanjeng Ratu Hemas, pada tanggal 8 Maret 1879.
GRM Putro yang telah menyandang gelar Gusti Pangeran Harya (GPH) Purubaya dilantik menjadi Putra Mahkota Keraton Yogyakarta bergelar SDKGPAA Hamengkunegoro III menggantikan kakandanya SDKGPAA Hamengkunegoro II yang dikarenakan kesehatannya kurang memadai, dilepaskan haknya sebagai Putera Mahkota dan diturunkan derajat kepangeranannya menjadi Kanjeng Gusti Pangeran Adipati (KGPA) Juminah. Gelar GPH Purubaya diwariskan kepada adindanya GRM Sujadi.
Sebagai Putra Mahkota, SDKGPAA Hamengkunegoro III memiliki seorang patih Kadipaten yaitu Kanjeng Raden Tumenggung (KRT) Wiroguno. Bendera yang digunakan adalah Kyai Pare Anom, yang berwarna Hijau dan Kuning sebagai lambang Putra Mahkota. Seluruh kakandanya dan sanak saudaranya yang lebih tua memanggilnya dengan sebutan Kanjeng Gusti, sedangkan adik-adiknya menyebutnya dengan Rama Gusti sebagai tanda wakil dari ayahandanya selaku Sultan.
Di bidang seni & sastra, selain aktif sebagai penari Keraton dengan membawa tokoh sebagai Raden Gatutkaca / Purubaya, SDKGPAA Hamengkunegoro III juga menulis Serat Bharatayudha.
Di bidang pendidikan, SDKGPAA Hamengkunegara III mendirikan sekolah bagi para putra bangsawan keraton dan juga keluarga para sentana dalem di Pagelaran Keraton Yogyakarta, yang kemudian terkenal dengan nama Sekolah Keputran. ( Keputran diambil dari nama kecil beliau, PUTRO )
Di bidang lingkungan hidup & industri, SDKGPAA Hamengkunegoro III didampingi pamandanya KGPA Mangkubumi, membangun industri perkebunan vanilli di Pakem dan mereboisasikan Kaliurang. Disamping itu beliau juga membangun Pabrik Gula di Madukismo dan tambang Mangaan di Kulon Progo untuk meningkatkan perekonomian kerajaan dan sekaligus menciptakan lapangan kerja juga menaikkan taraf hidup rakyat.
Seringkali SDKGPAA Hamengkunegoro III berbenturan pendapat dan pemikiran dengan pihak penjajah Belanda, yang selalu mencoba menahan kemajuan dan kemandirian Keraton Yogyakarta.
Demikian ikhtisar singkat biografi SDKGPAA Hamengkunegoro III, namun sebelum beliau memenuhi keinginan ayahandanya Sri Sultan Hamengku Buwono VII untuk menggantikannya, beliau wafat dalam usia 34 tahun tepatnya pada tanggal 21 Februari 1913, akibat sakit keras sekembalinya beliau dari Kulon Progo dan Gunung Kidul.
Sumber: https://www.facebook.com/pages/KGPAAnom-Hamengkunegoro-III/135924553106257?sk=infoСвадба: <134> ♀ Raden Ayu Suryodiningrat Enem [Ga.Hb.7.24.4] [?]
Свадба: <135> ♀ Bendoro Raden Ayu Suryodiningrat [Pb.10.?] (Bendoro Raden Ajeng Kusatima) [Pakubuwono X] , Surakarta
Смрт: 1960, Yogyakarta
Pada tahun 1925-an mulai mensubsidi dan mengembangkan tari-tari topeng karena menghawatirkan kepunahan tari topeng rakyat di zaman malaise perang dunia pertama. Tari Topeng kemudian banyak dipagelarkan dengan lakon-lakon panji dan sejarah Jenggala dan Kediri, bahkan penampilan topeng tar-tar, sebagai suatu adengan dizaman Kertanegara. Beliau juga merintis memecahkan larangan putri-putri kalangan atas belajar menari. Yang pada zamannya dianggap merendahkan martabat wanita karena pencemaran tledek, dengan jalan mendidik putri-putrinya sendiri menari dan mementaskannya.
Dalam perjuangan politik peranannya cukup besar antara lain : memimpin rakyat pedesaan, berhasil mengayomi rakyat kecil pedesaan, mendidik pemberantasan buta huruf. Berhasil mengangkat rakyat yang dipimpinnya menduduki kursi pemerintahan, serta perwakilan di MPRS, Parlemen, Konstituante, Badan Pemerintah Harian, DPRD. Karena Ketokohannya dalam seni budaya, ia menerima piagam penghargaan seni Wijaya Kusuma dari Pemerintah Republik Indonesia.Свадба: <125!> ♀ Kanjeng Raden Ayu Adipati Anom Amangku Negara [Gp.Hb.8.1] [Hb.6.11.14] (Raden Ajeng Katinah / Kanjeng Alit) [Hamengku Buwono VI]
Свадба: <136> ♀ Bendoro Raden Ayu Purya Aningdiya [Ga.Hb.8.2] [?]
Свадба: <137> ♀ Bendoro Raden Ayu Puspitoningdiah [Ga.Hb.8.3] [?]
Свадба: <138> ♀ Bendoro Raden Ayu Srengkoro Adiningdya [Ga.Hb.8.4] [?]
Свадба: <139> ♀ Bendoro Raden Ayu Rukmi Aningdiya [?]
Свадба: <140> ♀ Kanjeng Bendoro Raden Ayu Ratna Adiningrum [Ga.Hb.8.6] ? (Raden Ayu Retnohadiningrum) [?]
Свадба: <533!> ♀ Raden Ayu Siti Umiramtilah / Umiramsilah [Ga.Hb.8.6] [Hb.6.20.5.5] (Bendoro Raden Ayu Retnopuspito) [Pugeran]
Свадба: <132!> ♀ Kanjeng Raden Ayu Adipati Anom Hamengkunegoro [Gp.Hb.8.1] (Raden Ajeng Kustilah [Hb.6.11.21]) [Hamengku Buwono VI]
Свадба: <435!> ♀ Bendoro Raden Ayu Rukmidiningdia [Ga.Hb.8.5] [Hb.6.9.3.1] (Bendoro Raden Ayu Rukhihadiningdyah) [Hamengku Buwono VI]
Свадба: <521!> ♀ Raden Ayu Pustinah [Hb.6.20.9.3] (Bendoro Raden Ayu Retno Wilanten) [Pugeran]
Свадба: <170!> ♀ Raden Ayu Siti Katina [Ga.Hb.8.1] [Hb.6.11.1] [Hamengku Buwono V / Hamengku Buwono VI] , Yogyakarta
Титуле : од 8 фебруар 1921, Yogyakarta, Sampeyan Dalem Ingkang Sinuhun Kanjeng Sri Sultan Hamengku Buwana VIII Senopati ing Alaga Ngah 'Abdu'l-Rahman Saiyid'din Panatagama Khalifatu'llah Ingkang Jumeneng Kaping VIII
Смрт: 22 октобар 1939, Yogyakarta
Професија : 1909, Kalasan, Diangkat menjadi Panewu Palang Negari (Sekretaris) di Kabupaten Kalasan dan bergelar Raden Panewu Mangundimejo
Професија : 1914, Gunung Kidul Regency, Menjadi Panji Kepala Distrik) di Semanu Kabupaten Gunung Kidul dan bergelar Raden Panji Harjodipuro yang kemudian diubah menjadi Harjokusumo
Професија : 1919, Kalasan, Menjadi Bupati Pangreh Praja Kalasan dan bergelar Raden Tumenggung Harjokusumo
Професија : 1927, Yogyakarta, Menjadi Bupati Kabupaten Kota Yogyakarta yang merupakan gabungan Kabupaten Sleman, Kalasan, dan Kota Yogyakarta
Титуле : 3 новембар 1933, Yogyakarta, Pepatih Dalem Kesultanan Yogyakarta bergelar Kanjeng Pangeran Haryo Adipati Danurejo VIII
Свадба: <174!> ♀ Gusti Kanjeng Ratu Chondrokirono II [Hb.7.54] [Hamengku Buwono VII] , Yogyakarta
Мировање: 14 јул 1945, Yogyakarta
Свадба: <647!> ♀ Raden Ayu Surtiadiwati Suryomataram [Hb.6.9.14.1] [Hamengku Buwono VI] d. 1921
Свадба: <141> ♀ Nyai Ageng Suryomataram [?] , Salatiga
Смрт: 18 март 1962, Yogyakarta
Свадба: <610!> ♀ Raden Ayu Hadikusumo Sepuh [Gp.Hb.7.58.1] [Hb.6.5.2.4] [Hamengku Buwono VI]
Свадба: <611!> ♀ Raden Ayu Hadikusumo Enem [Gp.Hb.7.58.2] [Hb.6.9.7.3] [Hamengku Buwono VI]
Свадба: <142> ♀ Raden Roro Untari [?]
Смрт: 24 октобар 1974, Hasto Renggo, Yogyakarta
Свадба: <144> ♀ Raden Ayu Hadiningrum [?]
Свадба: <145> ♀ Raden Ayu Sasmintaningrum [?]
Титуле : 9 новембар 1893, Yogyakarta, Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Anom Amangkunegara Sudibya Rajaputra Nalendra ing Mataram
Смрт: ~ 1942, Pasarean Hastorenggo, Yogyakarta
Свадба: <146> ♀ Raden Ayu Hadinegoro Sepuh [Gp.Hb.7.68.1] [?]
Свадба: <963!> ♀ Raden Ayu Hadinegoro Enem [Gp.Hb.7.68.2] Raden Ajeng Ismusiratun [Surodiningrat]
Смрт: 30 август 1982, Yogyakarta
Свадба: <147> ♂ Raden Wedana Sindudipuro [?] b. 14 септембар 1901 d. 11 мај 1951
Смрт: 2 октобар 1968, Yogyakarta
Смрт: 30 децембар 1931, Yogyakarta
Професија : од 30 новембар 1933, Yogyakarta, Pepatih Dalem Kesultanan Yogyakarta bergelar Kanjeng Pangeran Haryo Adipati Danurejo VIII
Смрт: 28 мај 1944
Смрт: 26 фебруар 1955, Yogyakarta, Disarekan Pasarean Kuncen Yogyakarta
Смрт: 25 децембар 1973, Jakarta
Свадба: <130!> ♂ Kanjeng Pangeran Haryo Adipati Danurejo VIII / [Hb.6.18.3] (Raden Mas Subari) [Hamengku Buwono VI] b. 3 септембар 1882, Yogyakarta
Свадба: <171> ♀ Raden Ayu Doyomurti [Ga.Hb.7.1.1] [?]
Свадба: <172> ♀ Raden Ayu Doyoresmi [Ga.Hb.7.1.2] [?]
Свадба: <173> ♀ Raden Ayu Tejowati [Ga.Hb.7.13.1] [?]
Свадба: <174> ♀ Raden Ayu Tejoresmi [Ga.Hb.7.13.2] [?]
Свадба: <175> ♀ Raden Ayu Tejoningsih [Ga.Hb.7.13.3] [?]
Свадба: <176> ♀ Raden Ayu Tejomurti [Ga.Hb.7.13.4] [?]
Свадба: <177> ♀ Raden Ayu Tejohamboro [Ga.Hb.7.13.5] [?]
Свадба: <178> ♀ Raden Ayu Tejoasmoro [Ga.Hb.7.13.6] [?]
Свадба: <179> ♀ Raden Ayu Tejoningdyah [Ga.Hb.7.13.7] [?]
Свадба: <181> ♀ Raden Ayu Renggowati [Ga.Hb.7.27.2] [?]
Свадба: <182> ♀ Raden Roro Suminten [Ga.Hb.7.27.3] [?]
Свадба: <183> ♀ Raden Ayu Setyowati [Ga.Hb.7.27.4] [?]
Свадба: <184> ♀ Raden Roro Srenggorowati [Ga.Hb.7.27.5] [?]
Свадба: <185> ♀ Raden Roro Secowati [Ga.Hb.7.27.6] [?]
Свадба: <347!> ♀ Gusti Bendoro Raden Ayu Danuhadiningrat II [Hb.7.15] [Hamengku Buwono VII]
Свадба: <1069!> ♂ Raden Mas Rusyadi [Hb.7.17.14] (Kanjeng Raden Tumenggung Kusumodilogo) [Hamengku Buwono VII]
Свадба: <203> ♂ Kanjeng Pangeran Haryo Suryadi [?]
Свадба: <205> ♂ Kanjeng Raden Tumenggung Wiryokusumo [?]
Свадба: <208> ♀ Raden Ayu Layung Asmoro [Ga.Hb.7.31.1] [?]
Свадба: <209> ♀ Raden Ayu Layung Puspito [Ga.Hb.7.31.2] [?]
Свадба: <210> ♀ Raden Ayu Layung Sekar [Ga.Hb.7.31.3] [?]
Свадба: <213!> ♂ Kanjeng Pangeran Adipati Aryo Danurejo VII / Raden Mas Bambang Ryanto (Kanjeng Raden Tumenggung Yudonegoro V) [Danurejo] b. 20 новембар 1869 d. 1933
8
Свадба: <229> ♂ Kanjeng Raden Mas Adipati Ario Singgih Djojo Adhiningrat [Rembang]
Број брака: 12 новембар 1903
Смрт: 17 септембар 1904, Rembang Regency
Смрт: ~ 1895
Свадба: <363!> ♂ Kanjeng Sultan Hamengku Buwono IX [Hb.8.16] (Gusti Raden Mas Dorodjatun) [Hamengku Buwono IX] b. 12 април 1912 d. 1 октобар 1988, Yogyakarta
Професија : Universitas Islam Indonesia, Rektor
Смрт: 31 август 1982, Yogyakarta
Свадба: <230> ♀ Kanjeng Ratu Ayu Ciptomurti [Ga.Hb.9.4] [Hamengku Buwono VII] d. 30 март 1980
Титуле : 1915, Yogyakarta, Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Anom Hamengku Negara Sudibya Raja Putera Narendra ing Mataram
Свадба: <436!> ♀ Bendoro Raden Ayu Pintokopurnomo [Ga.Hb.9.1] [Hb.6.11.18.1] (Kanjeng Ratu Ayu Pintokopurnomo) [Hamengku Buwono VI] b. 22 новембар 1910, Yogyakarta
Титуле : од 18 март 1940, Yogyakarta, Ngarsa Dalem Sampeyan Dalem Ingkang Sinuwun Kangjeng Sultan Hamengkubuwana Senapati-ing-Ngalaga Abdurrahman Sayidin Panatagama Kalifatullah ingkang Jumeneng Kaping Sanga ing Ngayogyakarta Hadiningrat
Свадба: <231> ♀ Bendoro Raden Ayu Widyaningrum [Ga.Hb.9.2] ? (Kanjeng Ratu Ayu Widyaningrum / Raden Ayu Siti Kustina, Purwowinoto) [?] b. 1928
Професија : од 17 август 1945, Yogyakarta, Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta
Свадба: <232> ♀ Kanjeng Ratu Ayu Hastungkoro [Ga.Hb.9.3] [Hb.7.13.18.2] (Bendoro Raden Ajeng Kusyadinah) [Hamengku Buwono VII] , Yogyakarta
Професија : од 4 август 1949, Jakarta, Menteri Pertahanan Indonesia ke-5
Професија : од 6 септембар 1950, Jakarta, Wakil Perdana Menteri Indonesia ke-5
Професија : од 3 април 1952, Jakarta, Menteri Pertahanan Indonesia ke-5
Професија : од 25 јул 1966, Jakarta, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia ke-1
Професија : од 24 март 1973, Jakarta, Wakil Presiden Indonesia ke-2
Свадба: <233> ♀ Kanjeng Ratu Ayu Nindyakirono [Ga.Hb.9.5] ? (Nurma Musa) [Widarna] b. 3 децембар 1930 d. 3 септембар 2015
Смрт: 1 октобар 1988, Washington, DC, USA
Сахрана: 8 октобар 1988, Imogiri
Титуле : 8 јун 2003, Jakarta, Mendapatkan gelar Pahlawan Nasional Indonesia
Biografi Lahir di Yogyakarta dengan nama G.R.M. Dorojatun pada 12 April 1912, Hamengkubuwana IX adalah putra dari Sri Sultan Hamengkubuwana VIII dan Raden Ajeng Kustilah. Di umur 4 tahun Hamengkubuwana IX tinggal pisah dari keluarganya. Dia memperoleh pendidikan di HIS di Yogyakarta, MULO di Semarang, dan AMS di Bandung. Pada tahun 1930-an beliau berkuliah di Rijkuniversiteit (sekarang Universiteit Leiden), Belanda ("Sultan Henkie").
Hamengkubuwana IX dinobatkan sebagai Sultan Yogyakarta pada tanggal 18 Maret 1940 dengan gelar "Sampeyan Dalem Ingkang Sinuhun Kanjeng Sultan Hamengkubuwana Senapati-ing-Ngalaga Abdurrahman Sayidin Panatagama Khalifatullah ingkang Jumeneng Kaping Sanga". Ia merupakan sultan yang menentang penjajahan Belanda dan mendorong kemerdekaan Indonesia. Selain itu, dia juga mendorong agar pemerintah RI memberi status khusus bagi Yogyakarta dengan predikat "Istimewa".
[1] Sebelum dinobatkan, Sultan yang berusia 28 tahun bernegosiasi secara alot selama 4 bulan dengan diplomat senior Belanda Dr. Lucien Adams mengenai otonomi Yogyakarta. Di masa Jepang, Sultan melarang pengiriman romusha dengan mengadakan proyek lokal saluran irigasi Selokan Mataram. Sultan bersama Pakualam adalah penguasa lokal pertama yang menggabungkan diri ke Republik Indonesia. Sultan yang mengundang Presiden untuk memimpin dari Yogyakarta setelah Jakarta dikuasai Belanda dalam Agresi Militer Belanda I.
Peran dalam Serangan Umum 1 Maret 1949 [2] Peranan Sultan Hamengkubuwana IX dalam Serangan Umum 1 Maret 1949 oleh TNI masih tidak singkron dengan versi Soeharto. Menurut Sultan, beliaulah yang melihat semangat juang rakyat melemah dan menganjurkan serangan umum. Sedangkan menurut Pak Harto, beliau baru bertemu Sultan malah setelah penyerahan kedaulatan. Sultan menggunakan dana pribadinya (dari istana Yogyakarta) untuk membayar gaji pegawai republik yang tidak mendapat gaji semenjak Agresi Militer ke-2.
Sejak 1946 beliau pernah beberapa kali menjabat menteri pada kabinet yang dipimpin Presiden Soekarno. Jabatan resminya pada tahun 1966 adalah ialah Menteri Utama di bidang Ekuin. Pada tahun 1973 beliau diangkat sebagai wakil presiden. Pada akhir masa jabatannya pada tahun 1978, beliau menolak untuk dipilih kembali sebagai wakil presiden dengan alasan kesehatan. Namun, ada rumor yang mengatakan bahwa alasan sebenarnya ia mundur adalah karena tak menyukai Presiden Soeharto yang represif seperti pada Peristiwa Malari dan hanyut pada KKN.
Beliau ikut menghadiri perayaan 50 tahun kekuasaan Ratu Wilhelmina di Amsterdam, Belanda pada tahun 1938
Minggu malam 2 Oktober 1988, ia wafat di George Washington University Medical Centre, Amerika Serikat dan dimakamkan di pemakaman para sultan Mataram di Imogiri, Kabupaten Bantul, DI Yogyakarta, Indonesia.
Sultan Hamengku Buwana IX tercatat sebagai Gubernur terlama yang menjabat di Indonesia antara 1945-1988 dan Raja Kesultanan Yogyakarta terlama antara 1940-1988.
Silsilah
Mata uang Indonesia yang bergambar Hamengkubuwana IXAnak kesembilan dari Sultan Hamengkubuwono VIII dan istri kelimanya RA Kustilah/KRA Adipati Anum Amangku Negara/Kanjeng Alit. Memiliki lima istri: 1.BRA Pintakapurnama/KRA Pintakapurnama tahun 1940 2.RA Siti Kustina/BRA Windyaningrum/KRA Widyaningrum/RAy Adipati Anum, putri Pangeran Mangkubumi, tahun 1943 3.Raden Gledegan Ranasaputra/KRA Astungkara, putri Raden Lurah Ranasaputra dan Sujira Sutiyati Ymi Salatun, tahun 1948 4.KRA Ciptamurti 5.Norma Musa/KRA Nindakirana, putri Handaru Widarna tahun 1976
Memiliki lima belas putra: 1.BRM Arjuna Darpita/KGPH Mangkubumi/KGPAA Mangkubumi/Sri Sultan Hamengkubuwono X dari KRA Widyaningrum 2.BRM Murtyanta/GBPH Adi Kusuma/KGPH Adi Kusuma dari KRA Pintakapurnama, menikah dengan Dr. Sri Hardani 3.BRM Ibnu Prastawa/GBPH Adi Winata dari KRA Widyaningrum, menikah dengan Aryuni Utari 4.BRM Kaswara/GBPH Adi Surya dari KRA Pintakapurnama, menikah dengan Andinidevi 5.BRM Arumanta/GBPH Prabu Kusuma dari KRA Astungkara, menikah dengan Kuswarini 6.BRM Sumyandana/GBPH Jaya Kusuma dari KRA Windyaningrum 7.BRM Kuslardiyanta dari KRA Astungkara, menikah dengan Jeng Yeni 8.BRM Anindita/GBPH Paku Ningrat dari KRA Ciptamurti, menikah dengan Nurita Afridiani 9.BRM Sulaksamana/GBPH Yudha Ningrat dari KRA Astungkara, menikah dengan Raden Roro Endang Hermaningrum 10.BRM Abirama/GBPH Chandra Ningrat dari KRA Astungkara, menikah dengan Hery Iswanti 11.BRM Prasasta/GBPH Chakradiningrat dari KRA Ciptamurti, menikah dengan Lakhsmi Indra Suharjana 12.BRM Arianta dari KRA Ciptamurti, menikah dengan Farida Indah. 13.BRM Sarsana dari KRA Ciptamurti 14.BRM Harkamaya dari KRA Ciptamurti 15.BRM Svatindra dari KRA Ciptamurti
Memiliki tujuh putri: 1.BRA Gusti Sri Murhanjati/GKR Anum dari KRA Pintakapurnama, menikah dengan Kolonel Budi Permana/KPH Adibrata yang menjadi Gubernur Sulawesi Selatan 2.BRA Sri Murdiyatun/GBRAy Murda Kusuma dari KRA Pintakapurnama, menikah dengan KRT Murda Kusuma 3.BRA Dr Sri Kuswarjanti/GBRAy Dr. Riya Kusuma dari KRA Widyaningrum, menikah dengan KRT Riya Kusuma 4.BRA Dr Sri Muryati/GBRAy Dr. Dharma Kusuma dari KRA Pintakapurnama, menikah dengan KRT Dharma Kusuma 5.BRA Kuslardiyanta dari KRA Ciptomurti 6.BRA Sri Kusandanari dari KRA Astungkara 7.BRA Sri Kusuladewi/BRAy Padma Kusuma dari KRA Astungkara, menikah dengan KRT Padma Kusuma
Pendidikan Taman kanak-kanak atau Frobel School asuhan Juffrouw Willer di Bintaran Kidul Eerste Europese Lagere School (1925) Hogere Burger School (HBS, setingkat SMP dan SMU) di Semarang dan Bandung (1931) Rijkuniversiteit Leiden, jurusan Indologie (ilmu tentang Indonesia) kemudian ekonomi
Jabatan
Sultan Hamengkubuwana IX dalam masa Revolusi Nasional Indonesia sekitar akhir 1940-an.Kepala dan Gubernur Militer Daerah Istimewa Yogyakarta (1945) Menteri Negara pada Kabinet Sjahrir III (2 Oktober 1946 - 27 Juni 1947) Menteri Negara pada Kabinet Amir Sjarifuddin I dan II (3 Juli 1947 - 11 November 1947 dan 11 November 1947 - 28 Januari 1948) Menteri Negara pada Kabinet Hatta I (29 Januari 1948 - 4 Agustus 1949) Menteri Pertahanan/Koordinator Keamanan Dalam Negeri pada Kabinet Hatta II (4 Agustus 1949 - 20 Desember 1949) Menteri Pertahanan pada masa RIS (20 Desember 1949 - 6 September 1950) Wakil Perdana Menteri pada Kabinet Natsir (6 September 1950 - 27 April 1951) Ketua Dewan Kurator Universitas Gajah Mada Yogyakarta (1951) Ketua Dewan Pariwisata Indonesia (1956) Ketua Sidang ke 4 ECAFE (Economic Commision for Asia and the Far East) dan Ketua Pertemuan Regional ke 11 Panitia Konsultatif Colombo Plan (1957) Ketua Federasi ASEAN Games (1958) Menteri/Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (5 Juli 1959) Ketua Delegasi Indonesia dalam pertemuan PBB tentang Perjalanan dan Pariwisata (1963) Menteri Koordinator Pembangunan (21 Februari 1966) Wakil Perdana Menteri Bidang Ekonomi 11 (Maret 1966) Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka (1968) Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia/KONI (1968) Ketua Delegasi Indonesia di Konferensi Pasific Area Travel Association (PATA) di California, Amerika Serikat (1968) Wakil Presiden Indonesia (25 Maret 1973 - 23 Maret 1978)
Pahlawan Nasional
Hamengkubuwana IX diangkat menjadi pahlawan nasional Indonesia tanggal 8 Juni 2003 oleh presiden Megawati SoekarnoputriСвадба: <366!> ♀ Raden Ayu Anjaswati / Bendoro Raden Ayu Siti Wahdaniah [Hb.6.17.3.3] [Hamengku Buwono VI / Dutodiprojo]
Смрт: 13 јануар 1985
Secara khusus beliau berguru tari kepada G.P.H Tedjokusumo, K.R.T Condrodiningrat, RM. Dutodiprojo, K.R.T. Padmodiningrat, R.W. Hatmodijoyo dan KPH Brongtodiningrat. Beliau pernah menjabat sebagai sekretaris pribadi Sri Sultan Hamengku Buwana IX, aktif ikut serta mengembangkan tari klasik gaya Yogyakarta. Pada Tahun 1933-1944 menjadi guru tari klasik di Krida Beksa Wirama, menjadi guru tari di Kraton Yogyakarta ( 1944-1945) dan menjadi guru tari di Among Beksa Kraton Yogyakarta dan pernah mengajar Akademi Tari Indonesia Yogyakarta ( 1967-1969).
Suryobrongto secara khusus juga menekuni filsafat Joged Mataram. Karya-karya tulis di bidang tari antara lain : Tari Klasik Gaya Yogyakarta, Kaidah Tari Klasik Gaya Yogyakarta. Selain memberi ceramah-ceramah mengenai tari klasik, ikut mengembangkan dan membuat ragam tari golek menak. Beliau ikut serta melawat ke luar negeri sebagai Art Director dari tim kesenian Siswo Among Bekso antara lain ke Eropa Barat ( 1971), Hongkong dan Jepang (1973) dan ikut serta menangani perlawatan rutin Siswo Among Bekso berpentas di Taman Ismail Marzuki Jakarta. Dalam Pergelaran Langen Bekso Gagrag Ngayogyakarta tahun 1981, GBPH Suryobrongto bertindak selaku penasehat tari.Свадба: <244!> ♀ Bendoro Raden Ayu Jatikusumo [Hb.7.78] (R. A. Soeharsi Widianti) [Hamengku Buwono VII] , Yogyakarta
Рођење: од 1 јун 1946, Rembang, Panglima Divisi V Ronggolawe
Професија : од 1948, Jakarta, Kepala Staf TNI Angkatan Darat I
Професија : од 1958, Singapura, Duta Besar RI untuk Singapura
Професија : од 1959, Jakarta, Menteri Muda Perhubungan Darat dan Pos, Telegraf dan Telepon Kabinet Kerja I
Професија : од 1960, Jakarta, Menteri Perhubungan Darat dan Pos, Telegraf dan Telepon Kabinet Kerja II
Професија : од 1962, Jakarta, Menteri Muda Perhubungan Darat dan Pos, Telegraf dan Telepon Kabinet Kerja III
Смрт: 4 јул 1992
Свадба: <234> ♂ Ki Hadisukatno / ? (Ki Sukatno) [?] b. 26 мај 1915 d. 12 новембар 1983, Yogyakarta, Bertempat di Ndalem Tejokusuman
Смрт: 1 октобар 1974, Yogyakarta, Dimakamkan di Taman Widyabrata, Yogyakarta
Свадба: <235> ♂ R. A. A. M. Sis Tjakraningrat [Cakraadiningrat II] d. 24 септембар 1992
Свадба: <236> ♂ R. A. A. Muhammad Roeslan Tjakraningrat [?] , <237> ♀ R. A. Hatimah [Notoadiningrat]
Смрт: 10 јул 1988, Ciputat, Tangerang Selatan
Сахрана: Imogiri, Bantul
Смрт: 1921
Свадба: <238> ♂ Raden Mas Soerjosoejarso [Mangkunegara V]
Смрт: 10 новембар 2015, Bandung
Kecantikan Gusti Noeroel yang termasyhur ini juga dibarengi dengan kepiawaiannya menari. Suatu kali, di usianya yang masih 15 tahun, Gusti Noeroel diminta datang secara khusus untuk menari di hadapan Ratu Wilhelmina di Belanda. Tarian tersebut dipersembahkan sebagai kado pernikahan Putri Juliana. Menariknya, saat itu rombongan dari Mangkunegaran tidak membawa gamelan untuk mengiringi tarian Gusti Nurul. Tarian itu diiringi alunan gamelan yang dimainkan dari Pura Mangkunegaran dan dipancarkan melalui Solosche Radio Vereeniging, yang siarannya bisa ditangkap dengan jernih di Belanda[4].
Gusti Noeroel juga dikenal sebagai salah satu tokoh yang membidani berdirinya Solosche Radio Vereeniging, stasiun radio pertama di Indonesia.Смрт: 7 јун 1945, Ranomuut, Manado
Свадба: <240> ♀ Toeti Sjamsuddin [Sjamsuddin] b. 8 август 1928 d. 16 јул 2005, Jakarta, Immanuel Church
Смрт: 20 јун 2000, Jakarta
RM. Menot Jr, bekerja pada instansi pemerintah Duane (sekarang Bea dan Cukai). Beliau pernah ditugaskan di Biak, Papua pada tahun 1962-1966 saat penyerahan Papua ke tangan Indonesia. Menurut rekan seangkatan yang hadir saat pemakaman beliau, penyerahan Papua dari Belanda kepada RI di Duane, diserahkan kepada RM. Menot. Bisa jadi beliau adalah Kepala Bea Cukai pertama di tanah Papua (Biak).
Tahun 1982 beliau pensiun dari Bea Cukai dengan kedudukan terakhir di kantor Pusat Bea Cukai Rawamangun (Bojanatirta) Jakarta Timur. Setelah itu beliau masih diperbantukan di BKPM (Gatot Subroto) Jakarta selama 2 tahun berikutnya. Sampai dengan pensiun, mobil dinas yang dipakai tetap sama, Toyota Land Cruiser keluaran 1968. Jeep canvas istilahnya. Mobil ini tetap dipakai sampai pensiun meski kepangkatan beliau cukup tinggi, tetapi mobilnya tidak mau diganti.
Jaman dulu, belum ada istilah gratifikasi. Setiap menjelang Natal dan Tahun Baru, parcel yang beliau terima (dikirim ke rumah), bisa memenuhi kamar seluar 3x2m. Semua disimpan di kamar itu dan tidak boleh dibuka sampai malam Natal. Setiap malam Natal dan malam Tahun Baru, banyak kolega dan saudara-saudara yang berkumpul di rumahnya di kawasan Tebet Timur.
Ada kisah yang disampaikan oleh supir beliau (pak Rahman), "Pernah suatu kali, Papi itu didatangi Cina di kantor. Kalau orang lain mah di kasih amplop, kalau Papi dikasih duit sekoper. Tapi tau gak, Cina itu diusir dan kopernya dibuang sama Papi ke luar kantor. Itu Papi kamu".
Ketika masih bekerja, anak-anaknya sering diajak berenang di kolam renang Bojanatirta, Rawamangun. Kolam renang yang berada di dalam lingkungan kompleks perumahan Karyawan BC (Bea dan Cukai) di Jakarta Timur. Memang hobby beliau itu olahraga. Main tennis rutin setiap minggu, tenis meja di rumah, dan terakhir yang tidak pernah lepas dari tangannya, solitaire. Ya, beliau adalah seorang pendiam, tidak banyak bicara. Sebagian besar waktunya dihabiskan untuk main kartu sendiri, sampai kemudian anak bungsunya rajin membelikan TTS (teka-teki silang) sepulang kuliah.
Meskipun terlahir dari bapak Jawa dan ibu Manado, sosialisasi kultural yang diterapkan pada keluarga lebih condong pada budaya Manado. Demikian pula dengan nama keluarga (fam) yang digunakan secara turun temurun, lebih mengikuti pola budaya Manado ketimbang Jawa. Oleh saudara-saudaranya dari Jogja, beliau biasa dipanggil Oom Robbi, sementara untuk ayahnya dipanggil Eyang Menot.
RM. Menot Jr meninggal di rumah sakit Mitra Jatinegara (saat ini namanya RS. Premiere Jatinegara) pada tahun 2000 dalam usia 72 tahun. Beliau memang perokok berat, bukan rokok lagi tapi cerutu. Beliau paling senang bila kakak-kakaknya dari Holland datang ke Jakarta, bukan cuma kangen, tapi cerutu Westmeister-nya. Jika tidak ada, maka cerutu Adipati-lah yang selalu nangkring dibibirnya.Смрт: 1992, Kuncen
Смрт: 3 фебруар 2024, Yogyakarta
Рођење: 27 фебруар 1993, Surabaya
Свадба: <241> ♂ Edhi Soejitno [?] b. 21 децембар 1929
Смрт: 27 август 2008, Semarang, Disarekan Pasarean Kuncen Yogyakarta
Saat Agresi Militer II, tepatnya pada tanggal 24 februari 1949 meletuslah pertempuran sengit di dekat desa plataran, yang mengakibatkan banyak cadet dan pejuang gugur, diantaranya yang gugur adalah Letda Thobias Pasuat Kandou, Vaandrig Cadet Anto Soegijarto, Vaandrig Cadet Abdoel Djalil, Vaandrig Cadet Sarsanto, Letda R.M. Oetojo Notodirdjo, dan Letda Koesnodanoedjo, Letda R. Sukoco, Vaandrig Cadet Husen, Vaandrig Cadet Sumartal, Vaandrig Cadet Susanto, Vaandrig Cadet Suharsono dan Vaandrig Cadet Subiyakto [2] [3].
RM Oetojo Notodirdjo selaku pimpinan, menunjukan ketauladanannya dengan mengambil alih sepucuk Bren dari seorang kadet yang luka parah, ia berusaha menahan gerak maju tentara Belanda dan melindungi para kadet yang sedang mundur, sampai akhirnya ia sendiri gugur. Nama almarhum diabadikan sebagai nama Lapangan Halang Rintang R.M. Oetojo Notodirdjo di AKMIL Magelang.Свадба: <243> ♂ Gusti Bendoro Raden Mas Kasworo [Hb.9.8] (Gusti Bendoro Pangeran Haryo Hadisuryo) [Hamengku Buwono IX] b. 19 фебруар 1951
Професија : 13 април 1981, Norwegia, Ambassador Republik Indonesia for Norwegia
Смрт: 7 октобар 2016, Jakarta, Burried in Pasarean Karangturi Yogyakarta
Свадба: <606!> ♀ Bendoro Raden Ajeng Siti Mustokirun [Hb.7.20.17] (Bendoro Raden Ayu Hangabehi) [Hamengku Buwono VII] , Yogyakarta
Свадба: <259> ♀ Bendoro Raden Ajeng Amiratna [Pa.6.2] (Bendoro Raden Ayu Mangkudiningrat) [Paku Alam VI] , Yogyakarta
Свадба: <118!> ♂ Sri Sultan Hamengku Buwono VIII [Hb.7.23] (Gusti Raden Mas Sujadi / Bendoro Pangeran Haryo Purboyo) [Hamengku Buwono VII] b. 3 март 1880 d. 22 октобар 1939
Свадба: <291> ♂ Kanjeng Raden Tumenggung Purbosunaryo [?]
Свадба: <387!> ♂ Bendoro Raden Mas Yartobitu/Jartabitu [Hb.8.7] (Gusti Pangeran Hangabehi) [Hamengku Buwono VIII] , Yogyakarta