R. Entol Wirawadana - Индекс потомака
Из пројекта Родовид
2
21/2 <1> ♂ Mas Ngabei Ngastanagara [Galuh]3
31/3 <2> ♂ Dalem Imbadipa / R. Entol Bagus Sukapura / R. Tumenggung Sutanangga I [Galuh]4
41/4 <3+?> ♂ Ki Mas Wiradimanggala [Galuh]5
51/5 <4+?> ♂ Rd. Dmg. Poerajoeda I [Galuh]6
Patih Galuh yang bernama Wiradikusuma (1815-1819) diangkat sebagai bupati Galuh menggantikan Sutawijaya yang kembali ke Cirebon.[ Wiradikusuma mendapat gelar Raden Tumenggung dari pemerintah kolonial setelah menjabat bupati Galuh. Ia memiliki 9 orang anak dari dua orang istri. ] Meskipun sudah lanjut usia, pemerintah kolonial mempercayainya untuk memimpin kabupaten Galuh. Pada masa pemerintahannya, pusat pemerintahan Galuh dipindahkan dari Cibatu ke Ciamis.[ Kabupaten Galuh resmi menjadi bagian dari Keresidenan Cirebon berdasarkan Besluit no. 23/ 5 Januari 1819.
] Ia mengajukan pensiun kepada pemerintah kolonial yang disetujui pada tahun 1819.7
Penggantinya adalah putranya yang bergelar R.A. Adikusuma (1819-1939). Pada tahun 1820, Adikusuma secara resmi mendapatkan gaji dari pemeritnah kolonial sebesar f. 500 dan bengkok seluas 100 bau.
Pada masa pemerintahannya, kabupaten Kawali dan Panjalu digabungkan ke dalam kabupaten Galuh. Untuk selanjutnya kabupaten Galuh dibagi menjadi 4 distrik, yaitu Ciamis, Kepel, Kawali, dan Panjalu. Kabupaten Galuh dibagi ke dalam empat distrik, yaitu distrik Ciamis, Panjalu, Kawali, dan Kepel (diubah menjadi distrik Rancah). Jumlah desa mencapai 91 desa, yang kelak bertambah menjadi 238 desa pada pemerintahan Kusumadiningrat.
8
Raden Adipati Aria Kusumadiningrat merupakan Bupati Galuh ke III (1839-1886), menjabat pada usia 25 tahun selama 47 tahun, beliau dimakamkan di Gunung Sirnayasa, Jambansari, Ciamis.
Jasa-jasa R.A.A. Kusumadiningrat diantaranya adalah :
- Membangun Gedung Negara (Loji), Gedung Kabupaten Mesjid Agung dan Nagawiru, Kantor-kantor yang sampai sekarang bangunan tersebut masih ada.
- Berhasil menghilangkan Tanam Paksa (Cultuur Stelsel) di Ciamis, Pembangunan sarana-sarana peningkatan produksi pangan di Nagawiru, Cimandala Mangundireja berikut saluran-saluran irigasinya.
- Menebarkan bibit pohon kelapa, hingga Ciamis menghasilkan Kopra, sebagai produksi nomor dua setelah padi.
- Mendirikan sekolah-sekolah bagi rakyat biasa dan membangun mesjid-mesjid desa.
(Sumber : Buku Peringatan Hari Jadi Kabupaten Tk. II Ciamis ke 345, diterbitkan tahun 1987, halaman 67)
Raden Adipari Aria Kusumadiningrat adalah putra ke 2 dari pasangan Raden Adipati Adikoesoema adalah Bupati Galuh ke II (1819-1839) dengan Raden Ayu Gilangkantjana. Sedangkan Rd. Ad. Adikoesoema juga merupakan putra ke 2 dari pasangan Raden Tumenggung Wiradikoesoema – Bupati Galuh ke I (1815-1819) dengan Raden Ayu Natakomala.
Riwayat hidup Rd. Ad. Aria Koesoemadingrat
- Lahir di Imbanagara – 1814
- Juru Tullis Regent Galoeh – Januari 1828
- Letnan Dua Commandant Prajurit Galoeh – Januari 1831
- Hoofd Gecommitteerde dengan nama Raden Tumenggung Djajanagara – 25 September 1831
- Ganti nama menjadi Raden Tumenggung Koesoemadinata – 27 Desember 1837
- Diangkat menjadi Regent (Bupati) Galoeh – 09 Maret 1839
- Mendapat pangkat Raden Adipati Aria Koesoemadinata – 10 Mei 1851
- Ganti nama menjadi Raden Adipati Aria Koesoemadiningrat – 28 Agustus 1855
- Mendapat bintang Medaille dari Gubernur Jendral – 20 April 1865
- Mendapat izin pakai Payung Kuning Medaille dari Gubernur Jendral – 06 Februari 1874
- Mendapat Ridder Orde van den Nederlandsche Leeuw dari Ratu Belanda – 18 Februari 1878
- Wafat dan dimakamkan di Gunung Sirnayasa, Jambansari, Ciamis – 18 Oktober 1886