Panembahan Cakraningrat IV ? (Kanjeng Raden Tumenggung Susroadiningrat) d. 1753
Из пројекта Родовид
Рођени род | Cakraningrat II |
Пол | мушки |
Цело име (рођено) | Panembahan Cakraningrat IV ? |
Друга презимена | Kanjeng Raden Tumenggung Susroadiningrat |
Друга имена | Panembahan Sidingkap |
Родитељи
♂ Panembahan Cakraningrat II / Panembahan Sidang Kamal (Raden Undagan) [Cakraningrat I] | |
Вики-страница | [[1]] |
Догађаји
Рођење једног детета: ♂ Pangeran Ronodiningrat [Cakraningrat IV]
Рођење једног детета: ♂ Pangeran Wirodiningrat [Cakraningrat IV]
Рођење једног детета: ♀ Ratu Anom [Cakraningrat IV]
Рођење једног детета: ♂ Pangeran Sosrodiningrat [Cakraningrat IV]
Рођење једног детета: ♂ Panembahan Cakraningrat V / Panembahan Sidho Mukti (Pangeran Secoadiningrat/Pangeran Surodiningrat) [Cakraningrat IV] d. 1770
Свадба: ♀ 10. Gusti Kanjeng Ratu Maduretno, Garwa Pangeran Hindranata. ? (Raden Ayu Bengkring) [Amangkurat IV] b. 1711 d. 1738
Свадба: ♀ Gusti Bendoro Raden Ajeng Demes / Kanjeng Ratu Maduretno (Gusti Kanjeng Ratu Ayunan) [Pakubuwono I]
од 1718 Титуле : Madura Barat, Panembahan Cakraningrat IV
1753 Смрт: Madura, Meninggal saat pengasingan di Sri Langka (Ceylon)
Напомена
Pangeran Cakraningrat IV adalah seorang pemimpin Madura Barat (bertahta 1718-1746). Seperti pendahulunya, dia menolak kekuasaan raja Mataram. Dia lebih ingin berada di bawah pelindungan VOC, sesuatu yang ditolak VOC. Di samping itu, Cakraningrat secara pribadi membenci Amangkurat IV, raja Mataram (bertahta 1719-1726), dan menolak untuk sowan ke kraton Kartasura. Dia juga takut akan diracuni bila ke kraton.
Tahun 1726 Amangkurat meninggal, digantikan puteranya yang mengambil gelar Pakubuwana II, yang berumur 16 tahun (bertahta 1726-1749). Hubungan antara Mataram dan Cakraningrat membaik, dan Cakraningrat menikahi salah satu adik Pakubuwana. Hubungan antara Cakraningrat dan ibu mertuanya, Ratu Amangkurat, menjadi akrab.
Di akhir tahun 1730-an, kekuasaan Cakraningrat di Jawa Timur meningkat dan mengancam kedudukan orang Bali di daerah Blambangan.
Pada Juli 1741, pasukan Mataram menyerang garnisun VOC di Kartasura. Komandan garnisun, Johannas van Elsen, ditangkap dan dibunuh, dan benteng VOC dibongkar. Peristiwa ini adalah lanjutan dari peristiwa Geger Pacinan di Batavia (9 Oktober 1740). Pakubuwana memutuskan untuk memihak ke pemberontak Tionghoa yang menantang kekuasaan VOC di daerah Pasisir. Satu-satunya kekuatan militer yang bisa diharapkan VOC adalah Cakraningrat IV, yang menawarkan bantuannya. Cakraningrat menyerang Jawa Timur, sedangkan VOC sanggup merebut kembali daerah pemerintahannya di Pasisir.
Walau pemberontak Tionghoa sudah dikalahkan VOC, orang Jawa yang bersekutu dengan mereka bukan saja memusuhi VOC tapi juga mencurigai Pakubuwana. Pemberontak Jawa mengangkat Raden Mas Garenti (juga disebut Sunan Kuning), salah satu cucu Amangkurat III, yang berumur 12 tahun, sebagai Susuhunan baru.
Juni 1742, pemberontak menaklukkan Kartasura dan menjarahnya. Pakubuwana dan Kapten van Hohendorff lari ke Ponorogo. Akhirnya Pakubuwana minta bantuan Cakraningrat. Bulan November, pasukan Cakraningrat merebut Kartasura kembali. Kartasura dijarah sekali lagi. Cakraningrat dipaksa VOC untuk mengembalikan kraton ke Pakubuwana.
Cakraningrat menganggap bahwa jasanya memberinya hak atas Jawa Timur. Dia bersekutu dengan pemimpin Surabaya dan keturunan Surapati yang masih menguasai sebagian Jawa Timur. Dia juga berhenti mengirim upeti beras dan membayar bea pelabuhan Jawa Timur ke VOC. VOC mencoba berunding dengan dia bulan Juli 1744 tapi ditolak. Pada Februari 1745 VOC menyatakan Cakraningrat makar. Cakraningrat angkat senjata dan menyerang Madura Timur. Mula-mula pasukan VOC kewalahan, tapi arus berbalik. Akhirnya Cakraningrat terpaksa lari ke Banjarmasin.
Namun sultan Banjarmasin mengkhianatinya dan menyerahkannya ke VOC. Cakraningrat dibawa ke Batavia, kemudian dibuang ke Tanjung Harapan (Belanda: Kaap de Goede Hoop) di Afrika Selatan tahun 1746. Karenanya, ia mendapat julukan rakyat sebagai Panembahan Siding Kaap. VOC memutuskan puteranya untuk menjadi penggantinya, sebagai Cakraningrat V.
Dengan kekalahan Cakraningrat IV, ikut campur Madura di Jawa berakhir.
Од прародитеља до унучад
Смрт: јануар 1718
Свадба: ♂ Panembahan Cakraningrat IV ? (Kanjeng Raden Tumenggung Susroadiningrat)
Смрт: 1738