Raden Ujang Ngoko Atau Adipati Panaekan Putra Prabu Cipta Permana
Из пројекта Родовид
Рођени род | Galuh |
Пол | мушки |
Цело име (рођено) | Raden Ujang Ngoko Atau Adipati Panaekan Putra Prabu Cipta Permana |
Родитељи
♂ Prabu Galuh Cipta Permana II ( – ) Galuh Gara Tengah - Cibodas [Galuh] |
Догађаји
Рођење: Gara Tengah - Cibodas
Рођење једног детета: ♂ Raden Ujang Purba, Yang Bergelar Dipati Imbanagara (1625-1636) [Galuh]
Рођење једног детета: ♂ Dalem Lokasana [Galuh]
од 1618 Професија : Wedana Mataram / Bupati Galuh ke 1
Напомена
Catatan Admin : Endang Suhendar alias Idang
Galuh Sebagai Kawedanaan Mataram / Kabupaten
Periode keemasan kerajaan Galuh dicapai pada masa pemerintahan putra Prabu Maharaja yang bernama Niskala Wastu Kancana (1371-1475). Abad XIV, pusat pemerintahan Galuh dipindahkan ke Pakuan Pajajaran oleh cucunya yang bernama Sri Baduga Maharaja Dewata Prana (Prabu Siliwangi). Ia menikah dengan putri penguasa kerajaan Sunda, sehingga memiliki hak atas tahta kerajaan itu. Ia menggabungkan kerajaan Galuh ke dalam kerajaan Sunda dan memindahkan pusat kekuasaan ke Pakuan Pajajaran (Menurut keterangan beberapa naskah kuno, alasan pemindahan pusat kekuasaan itu karena Kawali telah tercemar oleh ulah Dewa Niskala (ayah Prabu Siliwangi) yang menikahi istri larangan, yaitu perempuan yang berasal dari Majapahit). Peristiwa itu sekaligus mengakhiri berita tentang Galuh periode Kawali
Nama Galuh muncul kembali pada abad XVI sebagai nama sebuah kerajaan mandiri yang berpusat di Panaekan. Panaekan adalah sebuah tempat yang berada di sisi selatan sungai Citanduy (berseberangan dengan Karangkamulian). Tempat ini sekarang masuk ke dalam wilayah kecamatan Cimaragas, sekitar 20 km di sebelah selatan ibu kota kabupaten Ciamis. Bersama dengan Sumedang Larang, Galuh menjadi penerus kerajaan Sunda yang hancur oleh Banten. Pada tahun 1595 ketika Galuh dipimpin oleh Sanghiang Cipta Permana, Mataram Islam berhasil menanamkan pengaruh politiknya di Galuh.(F. de Haan, Priangan: De Preanger Regentschappen onder het Nederlandsch Bestuur tot 1818, (Batavia: BGKW.1941), hlm. 161).
Pengganti Panembahan Senapati yang bernama Sultan Agung mengangkat putra Sanghiang Cipta Permana yang bergelar Adipati Panaekan (1618-1625) sebagai wedana Mataram di Galuh. Penguasa Galuh sejak Adipati Panaekan tercantum dalam beberapa catatan VOC dan pemerintah kolonial Hindia Belanda. Adipati Panaekan adalah bupati pertama yang diangkat sebagai wedana Mataram di wilayah Mancanagara Kilen dengan anugerah 960 cacah. Tidak berlebihan jika Adipati Panaekan disebut sebagai De oudste der Wedana’s in de Wester Ommelanden van Mataram (Lihat F. de Haan, ibid, hlm. 68).
Langkah awal Adipati Panaekan adalah memindahkan pusat pemerintahan dari Panaekan ke Gara Tengah. Tahun 1625 ia dibunuh oleh saudara iparnya yang bernama Adipati Kertabumi. Adipati Kertabumi yang bergelar Singaperbangsa I adalah penguasa kabupaten Bojong Lopang yang dibentuk oleh Mataram tahun 1641 sebagai kelanjutan dari penanganan pemberontakan Ukur (1630-1632). Wilayahnya meliputi Majenang, Dayeuh Luhur, Nusa Kambangan, dan daerah pantai Selatan. Sultan Agung menugasi Adipati Kertabumi untuk menjaga daerah yang paling dekat dengan Batavia, yaitu Karawang dengan Adipati Kertabumi sebagai bupatinya. Salah satu keturunannya yang bernama Sastrawinta kelak pada tahun 1914 menjadi bupati Galuh menggantikan Kusumasubrata.
Pembunuhan itu dipicu oleh perbedaan faham dalam menanggapi rencana penyerangan terhadap Batavia oleh Mataram. Adipati Panaekan berpendapat lebih baik menyerang Batavia secepatnya agar kekuasaan VOC tidak semakin berkembang. Singaperbangsa I sependapat dengan Rangga Gempol I, yaitu menginginkan Galuh memperkuat pasukannya dahulu sebelum menyerang Batavia. Adipati Panaekan dituduh membantu Adipati Ukur yang memberontak kepada Mataram karena ingin melepaskan Priangan dari kekuasaan raja Jawa. Pengganti Adipati Panaekan adalah putranya yang bernama Adipati Imbanagara (1625-1636)
Menurut keterangan beberapa naskah kuno, alasan pemindahan pusat kekuasaan itu karena Kawali telah tercemar oleh ulah Dewa Niskala (ayah Prabu Siliwangi) yang menikahi istri larangan, yaitu perempuan yang berasal dari Majapahit.
Извори
- ↑ https://id.wikipedia.org/wiki/Adipati_Panaekan -
- ↑ https://m.facebook.com/PRFMNewsChannel/photos/jadi-kabupaten-galuh-logo-ciamis-pun-perlu-diubah-seniman-galuh-aif-sarifudin-me/864594230338840/ -
- ↑ https://www.academia.edu/11858596/PEMIMPIN_TRADISIONAL_DALAM_BIROKRASI_MODERN_PERUBAHAN_KEKUASAAN_DAN_KEDUDUKAN_BUPATI_BUPATI_GALUH_1836_1916_ - [Sofiani]
Од прародитеља до унучад