Muhammad Mukhtar bin Atharid al-Bughuri b. 14 фебруар 1862 d. 13 јул 1930

Из пројекта Родовид

Особа:1201280
Рођени род Wiratanudatar
Пол мушки
Цело име (рођено) Muhammad Mukhtar bin Atharid al-Bughuri
Родитељи

2. Rd. Aria Natanagara (Dalem Rd. Moh. Tobri Bogor) [Wiratanudatar] b. 1789изр

[1]

Догађаји

14 фебруар 1862 Рођење: Bogor

13 јул 1930 Смрт: Makkah

Напомена

Catatan Admin : Endang Suhendar alias Idang

Muhammad Mukhtar bin Atharid al-Bughuri

Syekh Haji Raden Muhammad Mukhtar bin ‘Atharid al-Bughuri al-Batawi al-Jawi al-Makki atau Tuan Mukhtar Bogor [1] atau Syekh Atharid [2], nama Sunda beliau adalah Raden Muhammad Mukhtar bin Raden Natanagara,[3] adalah satu dari Ulama Nusantara, sekaligus seorang Bangsawan dan juga seorang Umara’ [2], yang terkenal dan berpengaruh di Makkah pada zamannya. Dalam literatur Indonesia tidak tercatat biografi beliau, yang ada adalah dalam literatur Arab [4]. Di Makkah beliau dikenal dengan Syekh Atharid [2]. Dalam catatan sejarah Tuan Mukhtar Bogor adalah seorang yang sangat giat belajar, mengajar, membaca dan sangat kuat beramal. Syekh Atharid termasuk Ulama Nusantara yang mempunyai banyak guru, setidaknya, jumlah gurunya mencapai 35 ulama [5].

Tuan Mukhtar Bogor adalah seorang Syekh, Mudarris atau guru besar di Masjidil Haram Makkah, juga seorang Musnid dan Muhaddits [4]. Syekh Abul Faidh Muhammad Yasin bin Muhammad ‘Isa Al-Fadani Al-Makki menyebutkan di dalam catatan kakinya untuk kitab Kifayah Al-Mustafid Lima ‘Ala Lada At-Tarmasi min Al-Asanid, mengatakan bahwa ada sekitar 130 ulama pakar hadits riwayah yang berasal dari Nusantara dan dari mereka, ada 7 ulama yang memiliki periwayatan paling banyak dan semua berasal dari Indonesia dan Tuan Mukhtar Bogor adalah termasuk dari ke-7 ulama itu.[6].

Tuan Mukhtar Bogor menjadi salah satu konsultan dan poros utama jaringan intelektual Ulama Nusantara - Haramain pada awal abad ke-20, meneruskan jejak gurunya yang bernama Syekh Nawawi Banten (akhir abad ke 19) [4]. Di Makkah, Syekh Mukhtar Atharid Bogor segenerasi dengan beberapa ulama besar Nusantara lainnya yang juga berkiprah dan berkarier di sana, seperti Syekh Mahfuzh ibn Abdullah al-Tarmasi (Tremas), Syekh Baqir ibn Nur al-Jukjawi (Jogja), Syekh Muhammad Shalih ibn ‘Umar al-Samarani (Soleh Darat), dan lain-lain [3]. Beberapa Cendikiawan Sunda lainnya yang sezaman dengan Mukhtar 'Atharid, yang tercatat berkiprah dan berkarya di Haramain antara lain Hasan Mustapa (Garut), Abu Bakar Djayadiningrat, Muhammad Ahyad ibn Idris (Bogor), dan Tubagus Bakri (Mama Sempur).[3]

Biografi Syekh Mukhtar bin ‘Atharid al-Bughuri al-Batawi al-Jawi al-Makki banyak dimuat dalam kitab-kitab biografi (tarâjim) Ulama besar dunia Islam yang mengajar di Masjidil Haram pada abad ke-14 H (20 M), seperti Nats al-Jawâhir wa al-Durar (karangan Yûsuf al-Mar’ashlî), Tasynîf al-Asmâ’ (karangan Mahmud Mamduh al-Syâfi’î), al-Jawâhir al-Hisân (karangan Zakariyyâ Billâ), dan lain-lain.[3]

Silsilah dan kelahiran

Raden Muhammad Mukhtar lahir pada hari Kamis 14 Sya'aban 1278 H bersamaan 14 Februari 1862 M [7], di Bogor, Jawa Barat[7]. Adalah seorang putra dari Raden Aria Natanagara [2][8] atau bernama Kiai Atharid [8]. Raden Aria Natanagara adalah putra dari Raden Wira Tanu Datar VI dan termasuk keturunan dari ulama-ulama besar yang menyambung ke Walisongo dan juga umara turunan Eyang Dalem Cikundul, Bupati pertama Cianjur.[2]

Pendidikan

Pendidikan awal Raden Muhammad Mukhtar memperoleh pendidikan awal dari orang tuanya sendiri, terutama tentang Al-Qur'an sekaligus beliau Hafiz kitab suci Islam itu [1]. Selain kepada orangtuanya, Raden Muhammad Mukhtar juga belajar kepada Ulama yang ada disekitar kediamannya. Kecerdasannya sejak kecil tercermin dengan banyaknya hafalan kitab-kitab salaf dari berbagai disiplin ilmu seperti Nadzam al—Jurumiyyah, Nadzam al-Fiyah Ibnu Malik juga beberapa kitab syarah lainnya seperti Fath al—Qarib al-Mujib dan Syarah Fath al-Muin, dengan bekal itu Raden Muhammad Mukhtar mampu menggali ilmu agama Islam dalam kitan-kitab yang lain [8].

Merantau ke Tanah Betawi

Dalam tahun 1299 H/1881 M [1] Raden Muhammad Mukhtar melanjutkan belajarnya kepada para Ulama di Tanah Betawi / (sekarang Jakarta). Di Tanah Betawi, beliau mengkhatamkan berbagai kitab dalam berbagai bidang keilmuan, selama belajar di Tanah Betawi juga, Raden Muhammad Mukhtar telah mahir dalam riwayat-riwayat ilmu Qiraat [1].

Ketika berada di Tanah Betawi, Raden Muhammad Mukhtar pernah belajar kepada al-Allamah al-Habib Utsman bin Aqil bin Yahya, Mufti Betawi,[1][9][10] Beliau hafal berbagai macam matan-matan ilmu Melalui ulama Arab keturunan Rasulallah S.A.W tersebut [1]., dalam ilmu nahwu diantaranya:

  1. Matn al-Milhah;
  2. Matn al-Alfiyah; dan
  3. Matn al-Qathar

Sedangkan didalam bidang Akidah termasuk Fikih, diantaranya:

  1. Matn al- Ghayah wa at-Taqrib;
  2. Matn al-Irsyad;
  3. Matn az-Zubad.

Merantau ke Haramain

Sayyid Usman Betawi seorang Mufti di Batavia adalah guru Syekh Mukhtar, dan juga salah satu guru Habib Ali Kwitang

— Zainul Milal Bizawie, 2005, Penulis buku Masterpiece Islam Nusantara [11] Tuan Mukhtar Bogor selanjutnya berangkat menunakan ibadah haji dan selanjutnya belajar di Hijaz. Di Haramain Tuan Mukhtar Bogor menimba ilmu pada banyak Ulama. Tabiat Tuan Mukhtar Bogor adalah cerdas, tekun, rajin, sopan dan menghormati para gurunya, yang dengan modal tersebut Tuan Mukhtar Bogor mampu menyerap ilmu yang diberikan guru-gurunya dengan mudah [8]. Dalam pandangan guru-gurunya Tuan Mukhtar Bogor lebih menojol dibandingkan dengan teman-teman seangkatannya, sehingga Tuan Mukhtar Bogor mempunyai karier dan prestasi selama belajar di Haramain [8]. Tuan Mukhtar Bogor menyebutkan daftar nama para guru beliau di dalam tsabt-nya yang berjudul Al-Manhal Al-Warid fi Asanid Ibn ‘Atharid. ==

Извори

  1. https://id.wikipedia.org/wiki/Muhammad_Mukhtar_bin_Atharid_al-Bughuri#cite_note-Pustaka_Compass_Sya'ban-2 -

Од прародитеља до унучад

Прародитељи
8. RA. Djajanagara
Рођење: 1758изр
Титуле : од 1796, Bupati Bogor ke 11
Сахрана: Karawang
1. Dalem Noh / Wiratanudatar VI / Rd. Wiranagara
Рођење: 1756, (Catatan Kaki Buku Bastin John, "Sir Stamford Raffles And Some Of His Friends And Contemporaries", p-188)
Титуле : од 1776, Bupati Cianjur VI (1776 - 1813), Bupati Cianjur terakhir bergelar Wira Tanu Datar, Regent terakhir VOC. Kepatihan Sukabumi terbentuk pada masa pemerintahannya
Прародитељи
Родитељи
1. Rd. Aria Wiranagara (Rd. Aria Cikalong)
Рођење: 1805изр, (1813-8)
3. Nyi Rd. Meumeut
Рођење: 1808изр, (1813-5)
4. Rd. Aria Adipati Surianata Kusumah (Raden Abas) / Wiratanudatar VII
Рођење: 1809, (1813-4)
Титуле : Bupati Garut Ke III (1833 - 1871)
2. Rd. Aria Natanagara (Dalem Rd. Moh. Tobri Bogor)
Рођење: 1789изр, (1807-18)
Професија : 20 јануар 1807, Cutak Jampang (Gelar Demang)
Професија : од 1813, Bupati Bogor Ke 14
Родитељи
 
== 3 ==
Muhammad Mukhtar bin Atharid al-Bughuri
Рођење: 14 фебруар 1862, Bogor
Смрт: 13 јул 1930, Makkah
== 3 ==

Остали језици