Из пројекта Родовид
Особа:446449
Generation of a large tree takes a lot of resources of our web server. Anonymous users can only see 7 generations of ancestors and 7 - of descendants on the full tree to decrease server loading by search engines. If you wish to see a full tree without registration, add text ?showfulltree=yes directly to the end of URL of this page. Please, don't use direct link to a full tree anywhere else.
1
1/1 <
?+
?>
♂ Panembahan Cakraningrat II / Panembahan Sidang Kamal (Raden Undagan) [
Cakraningrat I]
2
3
1/2 <
1>
♂ Panembahan Cakraningrat III ? (Panembahan Siding Kapal) [
Cakraningrat II]
Титуле : од 1707, Madura Barat, Panembahan Madura Barat
Смрт: јануар 1718
Panembahan Cakraningrat III adalah seorang penguasa Madura Barat, yang berkuasa antara tahun 1707-1718. Di masa pemerintahannya, Madura Barat juga terimbas oleh pergolakan daerah-daerah pesisir Jawa yaitu Surabaya, Ponorogo, Madiun, Magetan, dan Jogorogo, yang dibantu oleh para keturunan Untung Suropati dan pasukan Bali; melawan kekuasaan Kesultanan Mataram yang dibantu oleh VOC.[1] Cakraningrat III bersikap ambigu, dimana ia sejak tahun 1712 menolak untuk menghadap ke kraton Mataram, namun tetap tidak memberontak secara terbuka.[1]
Cakraningrat III tewas terbunuh pada bulan Januari 1718 dalam bentrokan di atas kapal VOC, akibat suatu kesalah-pahaman.[2][1] Ia digantikan oleh Cakraningrat IV, yaitu saudaranya sendiri.[2] Karenanya, ia mendapat julukan anumerta Panembahan Siding Kapal ('Panembahan wafat di kapal') dari masyarakat setempat.
Referensi
1 Ricklefs, Merle Calvin; Nugraha, Moh. Sidik (2008). Sejarah Indonesia Modern 1200–2008. Penerbit Serambi. hlm. 191-192. ISBN 9789790241152.
2 Kumar, Ann (1997). Java and Modern Europe: Ambiguous Encounters. Psychology Press. hlm. 424.
ISBN 9780700704330.
2
2/2 <
1>
♂ Panembahan Cakraningrat IV ? (Kanjeng Raden Tumenggung Susroadiningrat) [
Cakraningrat II]
Pangeran Cakraningrat IV adalah seorang pemimpin Madura Barat (bertahta 1718-1746). Seperti pendahulunya, dia menolak kekuasaan raja Mataram. Dia lebih ingin berada di bawah pelindungan VOC, sesuatu yang ditolak VOC. Di samping itu, Cakraningrat secara pribadi membenci Amangkurat IV, raja Mataram (bertahta 1719-1726), dan menolak untuk sowan ke kraton Kartasura. Dia juga takut akan diracuni bila ke kraton.
Tahun 1726 Amangkurat meninggal, digantikan puteranya yang mengambil gelar Pakubuwana II, yang berumur 16 tahun (bertahta 1726-1749). Hubungan antara Mataram dan Cakraningrat membaik, dan Cakraningrat menikahi salah satu adik Pakubuwana. Hubungan antara Cakraningrat dan ibu mertuanya, Ratu Amangkurat, menjadi akrab.
Di akhir tahun 1730-an, kekuasaan Cakraningrat di Jawa Timur meningkat dan mengancam kedudukan orang Bali di daerah Blambangan.
Pada Juli 1741, pasukan Mataram menyerang garnisun VOC di Kartasura. Komandan garnisun, Johannas van Elsen, ditangkap dan dibunuh, dan benteng VOC dibongkar. Peristiwa ini adalah lanjutan dari peristiwa Geger Pacinan di Batavia (9 Oktober 1740). Pakubuwana memutuskan untuk memihak ke pemberontak Tionghoa yang menantang kekuasaan VOC di daerah Pasisir. Satu-satunya kekuatan militer yang bisa diharapkan VOC adalah Cakraningrat IV, yang menawarkan bantuannya. Cakraningrat menyerang Jawa Timur, sedangkan VOC sanggup merebut kembali daerah pemerintahannya di Pasisir.
Walau pemberontak Tionghoa sudah dikalahkan VOC, orang Jawa yang bersekutu dengan mereka bukan saja memusuhi VOC tapi juga mencurigai Pakubuwana. Pemberontak Jawa mengangkat Raden Mas Garenti (juga disebut Sunan Kuning), salah satu cucu Amangkurat III, yang berumur 12 tahun, sebagai Susuhunan baru.
Juni 1742, pemberontak menaklukkan Kartasura dan menjarahnya. Pakubuwana dan Kapten van Hohendorff lari ke Ponorogo. Akhirnya Pakubuwana minta bantuan Cakraningrat. Bulan November, pasukan Cakraningrat merebut Kartasura kembali. Kartasura dijarah sekali lagi. Cakraningrat dipaksa VOC untuk mengembalikan kraton ke Pakubuwana.
Cakraningrat menganggap bahwa jasanya memberinya hak atas Jawa Timur. Dia bersekutu dengan pemimpin Surabaya dan keturunan Surapati yang masih menguasai sebagian Jawa Timur. Dia juga berhenti mengirim upeti beras dan membayar bea pelabuhan Jawa Timur ke VOC. VOC mencoba berunding dengan dia bulan Juli 1744 tapi ditolak. Pada Februari 1745 VOC menyatakan Cakraningrat makar. Cakraningrat angkat senjata dan menyerang Madura Timur. Mula-mula pasukan VOC kewalahan, tapi arus berbalik. Akhirnya Cakraningrat terpaksa lari ke Banjarmasin.
Namun sultan Banjarmasin mengkhianatinya dan menyerahkannya ke VOC. Cakraningrat dibawa ke Batavia, kemudian dibuang ke Tanjung Harapan (Belanda: Kaap de Goede Hoop) di Afrika Selatan tahun 1746. Karenanya, ia mendapat julukan rakyat sebagai Panembahan Siding Kaap. VOC memutuskan puteranya untuk menjadi penggantinya, sebagai Cakraningrat V.
Dengan kekalahan Cakraningrat IV, ikut campur Madura di Jawa berakhir.
3
9
1/3 <
2>
♀ Ratu Anom [
Cakraningrat IV]
5
2/3 <
2>
♂ Panembahan Cakraningrat V / Panembahan Sidho Mukti (Pangeran Secoadiningrat/Pangeran Surodiningrat) [
Cakraningrat IV]
Panembahan Cakraningrat V adalah penguasa Madura Barat antara tahun 1745-1770.[1] Namanya sebelum naik tahta adalah RA Secoadiningrat.[2] Ia menggantikan ayahnya Cakraningrat IV, yang diasingkan hingga wafatnya oleh VOC ke Tanjung Harapan, Afrika Selatan.[2] Pangeran Secoadiningrat adalah anak kedua dari istri kedua ayahnya; dan ia diangkat karena anak pertama dari istri pertama umurnya lebih muda, sedangkan kakaknya tidak diangkat karena ada kecacatan.[3] Di masa pemerintahannya, Cakraningrat V adalah sekutu penting bagi VOC dan merupakan wedana bupati (regent kepala) untuk wilayah VOC di Jawa bagian timur, yang terbentang sejak Madiun hingga ke Blambangan, diserahkan oleh Mataram kepada VOC pada tahun 1743.[2]
Referensi
1 Truhart, Peter (2003). Asia & Pacific Oceania: Regents of Nations III (ed. 2). Walter de Gruyter. hlm. 1318. ISBN 9783110967463.
2 a b c Kumar, Ann (1985). Diary of a Javanese Muslim: Religion, Politics and the Pesantren, 1883-1886. Faculty of Asian Studies, Australian National University. hlm. 31-32. ISBN 9780867846034.
3 Penerbitan Sumber-Sumber Sejarah, Masalah 5. Arsip Nasional Republik Indonesia. 1973. hlm. xxv-xxvi.
4
3/3 <
3>
♀ Raden Ayu Rogo Asmoro [
Cakraningrat III]
6
4/3 <
2>
♂ Pangeran Sosrodiningrat [
Cakraningrat IV]
7
5/3 <
2>
♂ Pangeran Ronodiningrat [
Cakraningrat IV]
8
6/3 <
2>
♂ Pangeran Wirodiningrat [
Cakraningrat IV]
4
12
1/4 <
9+
4>
♂ Raden Museng / Raden Adipati Arya Soeroadiningrat III [
Cakraningrat IV]
Професија : Regent Sedayu 1816 - 1855
11
2/4 <
5>
♂ w Panembahan Cakraningrat VI ? (Panembahan Tengah) [
Cakraningrat V]
Титуле : од 1770, Madura, Panembahan Cakraningrat VI
Смрт: 1780
10
3/4 <
5>
♂ Sultan Cokroadiningrat I ? (Panembahan Cakraningrat VII) [
Cakraningrat VI]
Титуле : од 1780, Madura, Sultan Bangkalan I
Смрт: 1815
Panembahan Cakraningrat VII, kemudian menjadi Sultan Cakraadiningrat I adalah penguasa Madura Barat yang berkuasa antara tahun 1780-1815.[1] Gubernur Jenderal Daendels memberikannya gelar Sultan Bangkalan; namun hal itu tidak membuat Cakraningrat VII menolong Belanda.[1] Ia malah membantu Inggris ketika mereka tiba pada tahun 1811 untuk merebut daerah jajahan Belanda.[1]
Makam Cakraningrat VII terletak di pemakaman kerajaan di Aeng Mata, Arosbaya.[2]
Referensi
1 Kumar, Ann (1985). Diary of a Javanese Muslim: Religion, Politics and the Pesantren, 1883-1886. Faculty of Asian Studies, Australian National University. ISBN 9780867846034., hlm. 31.
2 Bax, Mart; Kloos, Peter (1992). Faith and Polity: Essays on Religion and Politics. VU University Press. hlm. 111.
ISBN 9789053830802.
5
16
1/5 <
12>
♂ Raden Adipati Arya Soeroadiningrat IV [
Cakraningrat IV]
Професија : Regent Sedayu 1855 - 1884
14
3/5 <
11>
♂ Panembahan Cakraningrat IX [
Cakraningrat VI]
Титуле : од 1847, Madura
Смрт: 1862
15
4/5 <
11>
♂ Pangeran Prawironegoro [
Cakraningrat VI]
6
17
1/6 <
16>
♂ Raden Adipati Arya Soeroadiningrat V / Kanjeng Sepuh Jombang (Bupati Jombang I) [
Kasepuhan]
R.A.A Soeroadiningrat merupakan keturunan ke-15 dari Prabu Brawijaya V, Raja terakhir Majapahit. Menurut silsilah, R.A.A. Soeroadiningrat, dalam silsilah disebutkan R.A.A. Soeroadiningrat V (Bupati Jombang I) adalah putera dari R.A.A. Soeroadiningrat IV (Regent Sedayu, 1855-1884). R.A.A. Soero adiningrat IV merupakan keturunan langsung Raden Museng atau R.A. A. Soeroadiningrat III (Regent Sedayu, 1816-1855). Raden Museng adalah keturunan dari Ratu Anom dan Raden Arya Suradilaga (Patih Panembahan Madura). Ratu Anom merupakan puteri Tjakraningrat IV (1718-1745 ). Tjakraningrat IV keturunan dari Raden Undakan atau Tjakraningrat II (Panembahan Madura,1648-1707 dan Bupati-Wedana Bangwetan,1705-1707). Raden Undakan putera dari Raden Prasena atau Tjakraningrat I (Adipati Madura, 1624 -1648). Raden Prasena putera Raden Kara (Pangeran Tengah Arosbaya, Bangkalan, 1592-1621). Raden Kara putra Raden Pratanu (Pangeran Lemah luhur/Lemahdu wur, Arosbaya, Bangkalan, 1531-1592). Raden Pratanu putra Ki Pragalba (Pangeran Palakaran, Bangkalan). Ki Pragalba putra Ki Demung (Demang Palakaran, Kota-Anyar, Arosbaya, Bangkalan). Ki Demung putra Nyi Ageng Buda. Nyi Ageng Bud a putri Aria Pratikel/Pabekel (Madekan, Sampang). Aria Pratikel putra Aria Menger (Madekan, Sampang). Aria Menger putra Raden Lembu Peteng (Madekan, Sampang, Madura). Raden Lembu Peteng putra Prabu Brawijaya V (Kertawijaya/Bra Tumapel, 1447-1478) dengan Kanjeng Ratu Handarawati (Putri Cempa). Masa kecil Raden Adipati Arya Soeroadiningrat bernama Bagus Badrun.
18
2/6 <
13+
9>
♂ Pangeran Cokrokusumo ? (Raden Abdul Rasjid) [
Cokroadiningrat II]
19
3/6 <
14>
♂ Panembahan Cakraningrat X [
Cakraningrat IX]
21
4/6 <
14>
♂ Pangeran Adipati Pakuningrat ? (Raden Abdul Djumali) [
Cakraningrat VII]
22
6/6 <
13+
10>
♀ 1. R. Ayu Ngaisa /Aisyah [
Cakraadiningrat II]
23
7/6 <
13+
10>
♀ 2. R. Ayu Raiya [
Cakraadiningrat II]
24
8/6 <
13>
♂ 3. Pangeran Notoadiningrat (R. Husen) [
Cakraadiningrat II]
25
9/6 <
13+
10>
♀ 4. R. Ayu Raisa [
Cakraadiningrat II]
26
10/6 <
13+
10>
♀ 5. R. Ayu Ario Jayingrasminingrat [
Cakraadiningrat II]
27
11/6 <
13+
10>
♀ 6. R. Ayu Stina [
Cakraadiningrat II]
28
12/6 <
13+
10>
♂ 7. Panembahan Tjakraadiningrat VII ( R. Moh. Jusuf ) Panembahan Cakraningrat VIII / Sultan Cakraadiningrat II (Pangeran Adipati Secoadiningrat III - R. Abdul Kadirun) [
Panembahan Cakraningrat VIII / Sultan Cakraadiningrat II (Pangeran Adipati Secoadiningrat III - R. Abdul Kadirun)]
30
14/6 <
13+
10>
♀ 9. R. Ayu Srija (Ratu Pakubuwono VII) [
Cakraadiningrat II]
31
15/6 <
13+
10>
♀ 10. R. Ayu Sariganten [
Cakraadiningrat II]
32
16/6 <
13+
11>
♂ 11. R. Bakir [
Cakraadiningrat II]
33
17/6 <
13+
11>
♂ 12. Pangeran Sosroadiningrat (R. Abdur Rachman) [
Cakraadiningrat II]
34
18/6 <
13+
11>
♀ 13. R. Ayu Nurisa [
Cakraadiningrat II]
35
19/6 <
13+
12>
♂ 14. Putera ? (Meninggal) [
Cakraadiningrat II]
36
20/6 <
13+
12>
♀ 15. R. Ayu Supiya [
Cakraadiningrat II]
37
21/6 <
13+
12>
♀ 16. R. Ayu Maryam [
Cakraadiningrat II]
38
22/6 <
13+
13>
♂ 17. Putera ? (Meninggal) [
Cakraadiningrat II]
39
23/6 <
13+
13>
♂ 18. Pangeran Adinegoro (R. Ibrahim) [
Cakraadiningrat II]
40
24/6 <
13+
9>
♀ 19. R. Ayu Janiba [
Cakraadiningrat II]
41
25/6 <
13+
9>
♀ 20. R. Ayu Janiya [
Cakraadiningrat II]
42
26/6 <
13>
♂ 21. R. Ali [
Cakraadiningrat II]
43
27/6 <
13>
♀ 22. R. Ayu Asiya [
Cakraadiningrat II]
44
28/6 <
13>
♀ 23. R. Ayu Srina [
Cakraadiningrat II]
45
29/6 <
13>
♂ 24. Pangeran Cokronegoro (R. Hasan) [
Cakraadiningrat II]
46
30/6 <
13>
♀ 26. R. Ayu Stiya [
Cakraadiningrat II]
47
31/6 <
13>
♀ 27. R. Ayu Rusiya [
Cakraadiningrat II]
48
32/6 <
13>
♀ 28. R. Ayu Halima [
Cakraadiningrat II]
49
33/6 <
13>
♀ 29. R. Ayu Matrya [
Cakraadiningrat II]
50
34/6 <
13>
♀ 30. R. Ayu Manten [
Cakraadiningrat II]
51
35/6 <
13>
♂ 31. Pangeran Cokrowinoto (R. Abdul Jamilun) [
Cakraadiningrat II]
52
36/6 <
13+
14>
♂ 32. Putra ? (Meninggal) [
Cakraadiningrat II]
53
37/6 <
13+
16>
♂ 33. Pangeran Mangkuadinegoro (R. Abdussamat Alias Kondur) [
Cakraadiningrat II]
54
38/6 <
13+
16>
♂ 34. Pangeran Prawiroadinegoro (R. Amir) [
Cakraadiningrat II]
55
39/6 <
13+
16>
♂ 35. Pangeran Prawiroadiningrat (R. Sleman) [
Cakraadiningrat II]
56
40/6 <
13+
16>
♀ 36. R. Ayu Nurani [
Cakraadiningrat II]
57
41/6 <
13+
16>
♀ 37. R. Ayu Sripa [
Cakraadiningrat II]
58
42/6 <
13+
15>
♂ 39. Putra ? (Meninggal) [
Cakraadiningrat II]
59
43/6 <
13+
16>
♂ 40. Putra ? (Meninggal) [
Cakraadiningrat II]
60
44/6 <
13>
♂ 41. Pangeran Sostronegoro (R. Santara) [
Cakraadiningrat II]
61
45/6 <
13>
♂ 42. Pangeran Sosrowinoto (R. Kamidin) [
Cakraadiningrat II]
62
46/6 <
13>
♀ 43. R. Ayu Slama [
Cakraadiningrat II]
63
47/6 <
13>
♂ 44. Pangeran Suryowinoto (R. Abdurrachman) [
Cakraadiningrat II]
64
48/6 <
13>
♀ 45. R. Ayu Grambang [
Cakraadiningrat II]
65
49/6 <
13>
♀ 46. R. Ayu Kembar [
Cakraadiningrat II]
66
50/6 <
13+
10>
♀ R Ayu Raiya [
?]
67
51/6 <
13+
10>
♀ Ratu Paku Buwono VII (R Ayu Srija [
?]
68
52/6 <
13+
10>
♀ R Ayu Tmg Cokro Negoro (Sariganten) [
?]
7
95
2/7 <
18+
18>
♂ R. Muhammad Hanafiah [
Cokrokusumo]
Рођење: Anak ke-1
Титуле : R. Ario Cokrokusumo di Bangkalan
96
3/7 <
18+
18>
♀ R. Ngt. Kawistah Tabita [
Cokrokusumo]
Рођење: Anak ke-2
98
5/7 <
18+
18>
♀ R. Ngt. Bainah Paulina [
Cokrokusumo]
Рођење: Anak ke-5
99
6/7 <
18+
19>
♂ R. Baren Eliso [
Cokrokusumo]
Рођење: Anak ke-6 dari istri kedua Bok Baren
69
7/7 <
17+
17>
♀ Raden Ayu Badarijah [
Cakraningrat IV]
puteri dari Raden Adipati Arya Suroadiningrat, Bupati Sedayu, dan th,1910 Bupati Jombang (Kanjeng Sepuh), pensiun Th 1930, wafat di Sampang Madura (sedo murco).
71
8/7 <
21+
21>
♂ Raden Ario Pakuningrat ? (Moh. Djin) [
Cakraningrat VII]
72
9/7 <
21+
21>
♂ Raden Ario Purwoadiningrat ? (Raden Adipati Ario Seco Adiningrat) [
Cakraningrat VII]
73
10/7 <
21+
21>
♂ Raden Ario Senopati Ing Alogo ? (Sarifudin) [
Cakraningrat VII]
74
11/7 <
21+
21>
♂ Raden Ario Suryo Adikusumo ? (Ismail) [
Cakraningrat VII]
75
12/7 <
21+
21>
♂ Raden Ario Prawiringrat ? (Hamsyi) [
Cakraningrat VII]
76
13/7 <
21+
21>
♂ Raden Ario Suryo Mentaram [
Cakraningrat VII]
77
14/7 <
21+
21>
♂ Raden Ario Sumonegoro ? (Abdullah) [
Cakraningrat VII]
78
15/7 <
21+
21>
♂ Raden Ario Lindunegoro ? (Abdurrasyid) [
Cakraningrat VII]
79
16/7 <
21+
21>
♂ Raden Ario Surungrat ? (Hamsya) [
Cakraningrat VII]
80
17/7 <
21+
21>
♂ Raden Jamaludin [
Cakraningrat VII]
81
18/7 <
21+
21>
♂ Raden Samaun [
Cakraningrat VII]
82
19/7 <
21+
21>
♀ Raden Ayu Ario Mangku Adikuksumo ? (Hawiya) [
Cakraningrat VII]
83
20/7 <
21+
21>
♀ Raden Ayu Ario Adiwijoyo ? (Arsima) [
Cakraningrat VII]
84
21/7 <
21+
21>
♀ Raden Ayu Ario Prataning Kusumo ? (Saleha) [
Cakraningrat VII]
85
22/7 <
21+
21>
♀ Raden Ayu Khatija [
Cakraningrat VII]
86
23/7 <
21+
21>
♀ Raden Ayu Aisya [
Cakraningrat VII]
87
24/7 <
21+
21>
♂ Raden Ario Gondo Adi Kusumo [
Cakraningrat VII]
88
25/7 <
21+
21>
♀ Raden Ayu Ario Merto Negoro ? (Raisa) [
Cakraningrat VII]
89
26/7 <
21+
21>
♀ Raden Ayu Ario Cokro Adipuro ? (Fatima) [
Cakraningrat VII]
90
27/7 <
21+
21>
♀ Raden Ayu Grambang [
Cakraningrat VII]
91
28/7 <
19+
20>
♀ Raden Ayu Atmojoningrat [
Cakraningrat X]
92
29/7 <
19+
20>
♀ Raden Ayu Suring Alogo [
Cakraningrat X]
93
30/7 <
19+
20>
♀ Raden Ayu Ario Adi Negoro [
Cakraningrat X]
94
31/7 <
20+
22>
♂ Pangeran Adipati Ario Cakraningrat (Wali Negara Madura) [
Cakraadiningrat II]
100
32/7 <
20+
22>
♂ Raden Adipati Aryo Suryonegoro [
Cakraadiningrat II]
101
33/7 <
20>
♀ Raden Ayu Fatima [
Cakraadiningrat II]
102
34/7 <
20+
22>
♂ Raden Adipati Aryo Tjokroadipoetro (Abdul Hamid) [
Cakraadiningrat II]
103
35/7 <
20+
22>
♀ Raden Ajeng Hasya [
Cakraadiningrat II]
104
36/7 <
28>
♂ Panembahan Tjakraadiningrat VIII ( R. Ismail ) Panembahan Tjakraadiningrat VII ( R. Moh. Jusuf ) [
Panembahan Cakraningrat VIII / Sultan Cakraadiningrat II (Pangeran Adipati Secoadiningrat III - R. Abdul Kadirun)]
105
37/7 <
28>
♂ Pangeran Adipati Pakoeningrat Panembahan Tjakraadiningrat VII ( R. Moh. Jusuf ) Panembahan Cakraningrat VIII / Sultan Cakraadiningrat II (Pangeran Adipati Secoadiningrat III - R. Abdul Kadirun) (R. Abdul Djamali) [
Panembahan Cakraningrat VIII / Sultan Cakraadiningrat II (Pangeran Adipati Secoadiningrat III - R. Abdul Kadirun)]
106
38/7 <
33>
♂ R. Ar. Sosroadiningrat (Pangeran Sosroadiningrat) (R. Abdul Safiun) [
Sultan Tjakraadiningrat II (Sultan Abdul Kadirun)]
8
111
4/8 <
69+
40>
♀ Raden Ayu Koestinah [
Kromodjayan - Kanoman]
Рођење:
* Dari Pancer Ki Ageng Dermoyudo pada Level 10 = Galih Asem; * Dari Pancer RAA Kromodjoyodirono/RB Glundung, pada level 5 = Wareng.Свадба: <
48>
♂ Raden Djoko Martedjo [
Martedjo]
Putra satu, nama tidak ada catatan
112
5/8 <
69+
40>
♂ Raden Bagus Abdul Khodir [
Kromodjayan - Kanoman]
114
7/8 <
69+
40>
♀ Raden Ayu Lelie Katridjah [
Kromodjayan - Kanoman]
Рођење: * Dari Pancer Ki Ageng Dermoyudo pada Level 10 = Galih Asem; * Dari Pancer RAA Kromodjoyodirono/RB Glundung, pada level 5 = Wareng.
Belum menikah, catatan : sakit di kota Batu Malang (biaya perawatan ditanggung Raden Bagus Abdul Kodir/Beni No:6
120
9/8 <
97+
39>
♂ R. Eprayim Setu Brontodiwiryo [
Cokrokusumo]
Рођење: (19 Juli 1859 - 19 Oktober 1910)
Професија : 1. Guru Injil Kertorejo (1880 - 1898)
Професија : 2. Pendiri Gedung Gereja Kertorejo (1880 - 1898)
Професија : 3. Pemimpin Babad Hutan Tanjungputih / Tunjungrejo
(Kepala Desa dan Guru Injil I Jemaat Tunjungrejo)
17 Juli 1898 - 19 Oktober 1910 (12 thn.)
121
10/8 <
97+
39>
♂ R. Simsim Mestoko [
Cokrokusumo]
Рођење: (25 Oktober 1862 - 2 Desember 1932)
Професија : 1. Guru Injil Ngoro (Desember 1893)
Професија : 2. Pendiri Gedung Gereja Ngoro (10 Juni 1894)
Професија : 3. Pendiri Sekolah Kristen Ngoro (1 Oktober 1894)
115
13/8 <
69+
40>
♂ Raden Bagus Abdul Hamid Kromoadinegoro (Amiek) [
Kromodjayan - Kanoman]
Рођење: 6 октобар 1929, Mojokerto,
* Level 1 = Putera dari R Abdul Madjid /RAA Kromoadinegoro(Bupati Mojokerto)
* Level 2 = Cucu dari R.A.A. Suroadiningrat V / Kanjeng Sepuh / R. Badrun (Bupati Jombang I)
* Level 6 = Udheg-udheg dari Pangeran Cakraningrat IV / Raden Djurit (Jalur Bupati Jombang I Kanjeng Sepuh)
* Dari Pancer Ki Ageng Dermoyudo pada Level 10 = Galih Asem;
* Dari Pancer RAA Kromodjoyodirono/RB Glundung, pada level 5 = Wareng.
Професија : Surabaya,
Komis Kepala Stasiun di GubengТитуле : Jawa Tmur,
Ex. Anggota Detasemen I Brigade 17 Tentara Republik Indonesia Pelajar (TRIP) Jatim ;
Bintang Kehormatan Yang Diperoleh:
1. Tanda Jasa Pahlawan (Bintang Gerilya);
2. Satyalancana Peristiwa Perang Kemerdekaan ke-I;
3. Satyalancana Peristiwa Perang KСвадба: <
52>
♀ Raden Ayu Beppie Eugenie Morjaar [
Cokrokusumo] d. 29 октобар 2013
Смрт: 25 јануар 2005, Surabaya
Сахрана: 25 јануар 2005, Pesarean Sentonoasri - Kromodjayan Kanoman, Desa Terusan-Kab.Mojokerto
Сахрана: 1 јул 2018, Sidoarjo,
Karena sesuatu hal pada tanggal 01 Juli 2018 kerangka dipindah ke Makam Delta Praloyo Sidoarjo.
108
14/8 <
69+
40>
♂ Raden Bagus Abdul Badar [
Kromodjayan - Kanoman]
Рођење: * Dari Pancer Ki Ageng Dermoyudo pada Level 10 = Galih Asem; * Dari Pancer RAA Kromodjoyodirono/RB Glundung, pada level 5 = Wareng.
Професија : SIdoarjo, Perwira TNI pangkat Letnan (jaman agressie Belanda 1948 di Kediri). Pada jaman penyerahan kedaulatan menjadi pegawai klerk di Kantor Kec.Kota Sidoarjo.
Nama istri tidak tercatat dan tidak mempunyai anak.
Смрт: 16 април 1957, Sidoarjo, Dimakamkan di Sidoarjo
127
15/8 <
94+
41>
♂ R. A. A. M. Sis Tjakraningrat [
Cakraadiningrat II]
MR. R.A. M. Sis Tjakraningrat adalah putra pertama dari PAA Tjakraningrat (Wali Negara Madura), dia merupakan mantan anggota Badan Pemerintah Harian dan Staff Residen pemerintah daerah Riau dan pernah pula menjabat Bupati Bangkalan. Ia menikah dengan putri dari Raja Pakubuwono X dan permaisuri Gusti Kanjeng Ratu Hemas, yaitu Goesti Kandjeng Ratoe Pembajoen dan dikaruniai 4 (empat) anak, yaitu: B.R.Ay. Koes Siti Marlia, B.R.Ay. Koes Sistiyah Siti Mariana, KPH.M. Munnir Tjakraningrat dan KPH. Malikul Adil Tjakraningrat. MR. R.A. M. Sis Tjakraningrat juga merupakan kakak dari mantan gubernur NTB pertama, R.A. M. Ruslan Tjakraningrat.Dan di akhir hayatnya MR. R.A. M. Sis Tjakraningrat bekerja sebagai Sekjen Departemen Agama dan meninggal dunia pada saat bertugas di Jeddah dan di makamkan di Arab Saudi.
Putra Madura ini ikut serta dalam perundingan Linggarjati yang salahsatu isi dari hasil perjanjiannya adalah:
1. Pemerintah RI dan Belanda bersama-sama menyelenggarakan berdirinya sebuah negara berdasar federasi, yang dinamai Indonesia Serikat.
2. Pemerintah Republik Indonesia Serikat akan tetap bekerja sama dengan pemerintah Belanda membentuk Uni Indonesia-Belanda.
3. Belanda mengakui kedaulatan de facto RI atas Jawa, Madura, dan Sumatra.
117
17/8 <
94+
42>
♂ R. Ar. Muhammad Zainal Tjakraningrat [
Cakraadiningrat II]
118
18/8 <
94+
41>
♂ R. Ar. Muhammad Roeslan Cakraningrat (Sekretaris Residen Madura) [
Cakraadiningrat II]
123
19/8 <
70+
38>
♀ R. Ayu Seminah [
Cokrokusumo]
129
23/8 <
102+
44>
♂ R. Ar. Elyas Tjokroadipoetro [
Tjokroadipoetro]
130
24/8 <
102+
44>
♀ R. A. Saoedah Tjokroadipoetro [
Tjokroadipoetro]
131
25/8 <
102+
44>
♀ R. A. Safia Tjokroadipoetto [
Tjokroadipoetro]
132
26/8 <
102+
44>
♂ R. Ar. Tadjoel Arifin Tjokroadipoetro [
Tjokroadipoetro]
133
27/8 <
102+
44>
♂ R. Ar. Anwar Tjokroadipoetro [
Tjokroadipoetro]
134
28/8 <
102>
♀ R. A. Komaria Tjokroadipoetro [
Tjokroadipoetro]
135
29/8 <
102>
♂ R. Ar. Maktal Tjokroadipoetro [
Tjokroadipoetro]
136
30/8 <
102>
♂ R. Ar. Azis Tjokroadipoetro [
Tjokroadipoetro]
137
31/8 <
105>
♂ R. A. A. Sacaadiningrat ~Pangeran Adipati Pakoeningrat [
Panembahan Cakraningrat VIII / Sultan Cakraadiningrat II (Pangeran Adipati Secoadiningrat III - R. Abdul Kadirun)]
138
32/8 <
94+
43>
♂ R. Ar. Pratanu Tjakraningrat [
Tjakraadiningrat II]
139
33/8 <
101>
♂ R. Ar. Hamid [
?]
140
34/8 <
101>
♂ R. Ar. Darma [
?]
141
35/8 <
101>
♀ R. A. Salama [
?]
142
36/8 <
106>
♀ R. A. Aisah Sosroadiningrat [
R.Ar. Sosroadiningrat]
143
37/8 <
106>
♂ R. Ar. Haji Sosroadiningrat [
R.Ar. Sosroadiningrat]
144
38/8 <
106>
♂ R. Ar. Sosroadipoetro [
R.Ar. Sosroadiningrat]